CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Warga dan puluhan pegawai RSUD Cimacan antusias mendonorkan darah di Gedung Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Kamis (3/12/2020).
Kepala BDRS RSUD Cimacan, dr Novi Italiana mengatakan, donor darah kali ini merupakan kegiatan ketiga selama 2020. Selain pegawai, lanjut Novi, donor darah inipun turut diikuti oleh masyarakat umum.
“Selain dari pegawai rumah sakit, kami juga membuka untuk umum jadi boleh siapa saja di sekitaran Desa Cimacan yang ingin donor darah boleh langsung datang ke rumah sakit,” ujarnya kepada Cianjur Update, Rabu (3/12/2020).
Pihaknya menuturkan, kegiatan ini dilakukan untuk memperbanyak stok darah di Cianjur di tengah pandemi Covid-19. Pada kegiatan itu jumlah pendonor tidak dibatasi, agar bisa memperbanyak stok darah yang saat ini mengalami kekurangan di Rumah Sakit Cimacan.
“Data donor darah hari ini ada 31 orang yang mendaftar, namun hanya 21 orang yang bisa mendonor, dan 10 orang lagi tidak bisa karena tidak memenuhi persyaratan. Padahal pada bulan-bulan sebelumnya kurang lebih ada 50 orang yang melakukan donor darah,” paparnya.
Meski demikian, lanjut Novi, memang tidak semua orang yang daftar bisa ikut mendonorkan darahnya. Karena ada beberapa syarat donor darah yang harus dipenuhi, seperti tekanan darah tidak boleh tinggi atau rendah, harus normal sekitar 100 sampai 120.
Selain itu, berat badan harus di atas 45 kilogram. HB tidak boleh terlalu tinggi ataupun rendah, batasnya yaitu 11-17, kemudian usia pendonor harus minimal 17 hingga 60 tahun.
“Nah, kalau misalnya itu semua syarat terpenuhi nanti tinggal bisa langsung dilakukan pemeriksaan darah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, dr Pratiwi menjelaskan, banyak sekali manfaat donor darah. Salah satunya untuk melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh. Selain itu, bisa membantu orang yang sedang membutuhkan darah, seperti orang yang kecelakaan, ibu melahirkan, operasi, dan masih banyak lagi.
“Kami menyarankan masyarakat ikut donor darah, itu juga bisa menjadi kebutuhan kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkanm” ungkapnya.
Ia mengatakan, penggunaan darah di Cianjur sangatlah tinggi. Di rumah sakit per bulannya saja membutuhkan darah hampir 1.800 kantong, ditambah lagi di klinik swasta, jadi PMI Cianjur di masa pandemik ini sangat kekurangan stok darah.
“Karena sekarang di Cianjur kan sudah ada tiga rumah sakit yang sudah droping ke UTD, ditambah stok darah di PMI itu sangatlah kurang. Karena situasi masih Covid-19 dan yang biasa per bulan stok 1.800 kantong darah, saat ini hanya bisa memenuhi setengah dari kebutuhan Rumah Sakit,” tandasnya.(ct6/sis)