Strategi Singapura Tingkatkan Keberhasilan Vaksinasi, Terjunkan Relawan Pengawas hingga Denda Tinggi
![Strategi Singapura Tingkatkan Keberhasilan Vaksinasi, Terjunkan Relawan Pengawas hingga Denda Tinggi](/wp-content/uploads/2021/01/images-40.jpeg)
“Orang patuh tidak pakai masker, jaga jarak tidak, kalau ditegur dia acuh kemudian dia difoto dan langsung petugas datang. Kalau mereka melanggar akan didenda 300 dolar. Kalau orang itu 2 kali melakukan kesalahan yang sama maka denda naik menjadi 600 dolar, 3 kali melanggar lagi menjadi 1.200 sehingga buat orang menjadi lebih disiplin,” tutur dia.
Dengan adanya denda itu kata Tomo, orang relatif patuh sebab pengawas ada di mana-mana. Maka tidak heran jika Singapura bisa menurunkan kurva penularan Covid-19 di tengah masyarakatnya.
Selain itu, kata dia denda juga berlaku bagi masyarakat yang akan masuk ke Singapura. Mereka diwajibkan untuk menjalankan isolasi selama 14 hari. Jika mereka melanggar dengan keluar kamar mereka akan didenda 10 ribu dolar atau di penjara selama 6 bulan. Sedangkan jika warga negara asing yang melanggar akan langsung dideportasi oleh pemerintah Singapura.
Pemerintah Singapura juga diketahui melakukan pengawasan kontak tracing, dengan memanfaatkan teknologi digital. Dimana pihak pemerintah di sana menggunakan teknologi digital tracing akan memudahkan untuk mencari siapa orang yang melakukan kontak dengan orang positif. Sehingga ketika ada orang yang positif langsung akan dilakukan karantina.
Diketahui, meskipun program vaksinasi di Indonesia direncanakan akan dimulai pada pertengahan Januari 2021 ini. Masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas. Maka dari itu, tetap terus jalankan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mencuci tangan dengan air dan sabun.(sis)