KLIK CIANJUR, Cikalongkulon – Sumarni (50) penderita kanker payudara asal Cianjur meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit di Bandung, Minggu (18/9/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Diketahui, Sumarni sempat membuat video meminta pertolongan untuk melakukan operasi.
Keluarga di Kampung Citando, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, langsung memakamkan Sumarni, Senin (19/9/2022) pagi.
Kerabat Sumarni, Risti Ananda (30) mengatakan, sebuah ambulans dari BAZNAS sempat membawa Marni ke rumah sakit di Cianjur, namun kemudian dirujuk ke Bandung.
Sebelumnya diberitakan, bahwa kanker yang menggerogoti tubuh Sumarni sudah berlangsung sekitar 1,7 tahun. Penyakit tersebut membuat kakinya bengkak hingga tak bisa berjalan.
Keluarga Sumarni mengaku tak melanjutkan perawatan ke rumah sakit karena keterbatasan biaya untuk pengobatan dan operasi penyakitnya itu.
Sang suami, Sopian (50), hanya bekerja serabutan dengan penghasilan yang hanya cukup untuk keperluan sehari-hari saja.
Sumarni saat itu sudah tidak bisa apa-apa hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Ia juga mengaku tak dapat tidur nyenyak setiap malam pun karena tidak kuat merasakan sakit yang dialaminya.
“Sakit banget, tak bisa jalan karna kaki bengkak, malem juga gak tidur nyenyak karena sakit, gak kuat,” kata Sumarni saat masih tergolek lemah di rumah, Selasa (13/9/2022).
Menurutnya, sebelah payudaranya juga sudah membusuk dan mengeluarkan belatung.
“Sekarang sudah tak ada kayanya belatungnya, kemarin pake bakau sama kamper belatungnya langsung jatuh dan mati,” katanya.
Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah mau pun bantuan dari orang-orang yang baik untuk pengobatan dirinya.
“Saya pengen operasi tapi saya belum punya biaya, mohon bantuannya untuk orang baik, untuk masyarakat, mohon bantuannya dari pemerintah Bupati, Presiden mohon bantuannya saya ingin di operasi,” ujarnya saat masih hidup sambil menahan tangis.
Sang ibu, Aat (70), mengatakan belum pernah ada bantuan dari pemerintah Cianjur untuk pengobatan anaknya sebagai penderita kanker payudara.
“Gak dapat bantuan dari pemerintah paling BLT, dari Desa juga hanya kemarin doang dan hanya menengok saja dan ngasih uang Rp 100 ribu dan belum ada tindak lanjut apa-apa lagi,” tutup dia.(iki)