Tahun Ajaran Baru Tidak Berarti Harus Tatap Muka

Para siswa bisa tetap belajar tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, khususnya mengenai pandemi Covid-19.
“Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik,” katanya.
Para tenaga pendidik juga dapat berekreasi terkait aktivitas dan penugasan BDR pada siswa. Satuan pendidikan dan peserta didik dapat menyesuaikan minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR.
“Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Mengedapankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua,” terangnya.
Tahun Ajaran Baru Tidak Berarti Harus Tatap Muka
Adapun terkait ajaran baru 2020/2021, Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen, Hamid Muhammad, menerangkan, bahwa meskipun
kalender pendidikan untuk jenjang PAUD Dikdasmen ditetukan pada minggu ketiga di bulan Juli. Namun karena mengingat saat ini tengah terjadi pandemi Covid-19, tahun ajaran baru tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.
Pembelajaran masih dapat dilakukan dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh. Dibagi ke dalam dua pendekatan yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
“PJJ ada yang daring, ada yang semi daring, dan ada yang luring,” kata Hamid.
Adapun 23 laman media pembelajaran jarak jauh daring, yang telah direkomendasikan Kemendikbud. Yaitu di https://covid19.go.id serta di lamanhttps://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id.