CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Baru-baru ini Polres Cianjur telah menggrebek pabrik mie yang mengandung formalin di Kampung Tepuh, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, digerebek polisi, Selasa (17/09/2019).
Diketahui ditemukan mie siap jual seberat 2,5 kuintal di atas sebuah pikap. Juga, ditemukan barang bukti lainnya seperti satu unit mesin produksi dan formalin yang terbungkus plastik kecil seberat 45 gram.
Hal tersebut menjadi perhatian lebih bagi masyarakat yang ingin membeli makanan, terutama jajanan anak yang setiap harinya eksis di kalangan pelajar SD, SMP, atau pun SMA.
Pakar medis Cianjur, Dokter Yusuf Nugraha menjelaskan, formalin biasa digunakan oleh oknum pedagang agar makanannya tidak mudah hancur.
“Jadi formalin itu digunakan biasanya agar makanannya enggak gampang hancur,” tuturnya saat diwawancara, Rabu (18/9/2019).
Secara rinci, Yusuf menerangkan mengenai cara mengidentifikasi makanan yang mengandung bahan pengawet formalin. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan melihat jajanan seperti bakso atau cincau.
“Bisa dilihat dari cincau atau bakso. Kalau makanan yang mengandung formalin itu bisa dilihat dari warnanya. Formalin akan membuat makanan tersebut memiliki warna yang mencolok,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dr Yusuf, makanan yang mengandung formalin biasanya lebih kenyal dan tidak mudah hancur.
“Bakso, misalnya. Kalau pakai formalin itu biasanya lebih kenyal karena memang dengan formalin, makanan tersebut tidak akan mudah hancur,” ucapnya.
Dengan demikian, ia mengimbau masyarakat untuk lebih memilih makanan yang lebih sehat dan bersih. Menurutnya, sayur-sayuran dan buah-buahan bisa jadi pilihan terbaik untuk kesehatan masyarakat.
“Kalau bisa, lebih baik makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Tapi, harus dicuci dulu tentunya. Intinya, lebih baik mengonsumsi makanan yang jelas bersih dan sehat.” pungkasnya.
Namun, meski begitu para pedagang nakal tak pernah kehabisan cara untuk menjual makanan yang mengandung formalin.
Formalin adalah larutan yang tidak memiliki warna dan baunya sangat menusuk.
Terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air pada formalin, kemudian biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Maka formalin dilarang untuk dijadikan pengawet.
Beberapa makanan telah ditemukan mengandung formalin sebagai pengawet. Makanan seperti yang mie basah, tahu, bakso, ayam hingga ikan adalah yang paling sering kita temui dan mengandung Formalin.
Maka dari itu kita sebagai konsumen harus pintar mengenali ciri makanan berformalin saat membeli makanan.
Ciri makanan berformalin
1 Mie basah
Ciri-cirinya untuk mie basah berformalin adalah biasanya mie tidak lengket, memiliki aroma menyengat khas formalin.
Mie juga biasanya tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar yaitu sekitar 25 derajat celcius.
Dan dapat bertahan lebih dari 15 hari dalam suhu lemari es bersuhu 10 derajat celcius.
2 Tahu
Tahu berformalin tidak akan rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar 25 derajat celcius.
Dapat bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es sepuluh derajat celcius.
Memiliki tekstur yang kenyal tetapi tidak padat dan berbau menyengat.
3 Ikan Segar
Ciri-ciri ikan yang sudah terkena formalin tidak akan rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar, 25 derajat celcius.
Warna insang pada ikan cenderung merah tua, dan tidak cemerlang merah segar.
Warna daging pada ikan pun putih bersih dan berbau khas formalin.
4 Ikan asin
Ikan asin dengan formalin, tidak rusak hingga 1 bulan lebih pada suhu kamar yaitu 25 derajat celcius.
Sangat bersih dan cerah juga tidak memiliki bau khas ikan asin bahkan tidak dihinggapi lalat.
5 Bakso
Bakso memiliki banyak bahan berbahaya, Selain boraks tak sedikit bakso jug mengandung formalin.
Bakso berformalin tidak akan rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), teksturnya menjadi sangat kenyal dan berbau khas formalin.
6 Ayam
Terakhir adalah ayam, ayam berformalin tidak akan rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius).
Memiliki tekstur kencang dan bau menyengat.(ct1/ct2)
Sumber tambahan: Detik Food
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
