Tanggapi Dugaan Pungli, Kepala SDN Megasari: Bentuknya Infak dan Tidak Ada Paksaan
![Tanggapi Dugaan Pungli, Kepala SDN Megasari: Bentuknya Infak dan Tidak Ada Paksaan](/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220308-WA0047-780x470.jpg)
“Tidak ada paksaan sama sekali dan juga bukan permintaan pihak sekolah, tapi dari inisiatif orang tua siswa. Bahkan, awalnya saya melarangnya, tapi karena sifatnya infak jadi saya persilakan,” tuturnya.
Belum Ada Dana Bantuan dari Pemerintah ke SDN Megasari
Ia mengungkapkan, untuk pembangunan pondasi ini belum ada yang membantu dari dinas terkait. Tapi, pihaknya akan terus berkoordinasi dan meminta pemerintah agar segera mendapatkan bantuan.
“Saya berharap pembangunan pondasi ini bisa segera selesai dan kami juga akan ajukan ke dinas terkait agar bisa mendapat bantuan,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang tua siswa SDN Megasari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur mengeluhkan dugaan pungutan liar berupa sumbangan pembangunan pondasi gedung dari pihak sekolah.
Salah seorang orang tua siswa, MT(38) mengatakan dugaan pungutan liar ini bermula saat empat anaknya yang bersekolah di SDN Megasari mendapat amplop kosong dengan cap sekolah.
Amplop tersebut oleh pihak sekolah diminta untuk diisi dengan uang sumbangan yang rencananya sebagai biaya pembangunan dengan tidak menyebut nominalnya.
“Ada amplop dari sekolah harus diisi uang. Ada stempel sekolah amplopnya juga. Minta duit untuk pembangunan pondasi, gak tahu pondasi apa,” terang MT kepada Cianjur Update, Senin (7/3/2022).
Ia mempertanyakan banyaknya pungutan liar yang kerap orang tua siswa terima. Sebelumnya, MT mengaku mendapatkan permintaan iuran untuk cinderamata guru. Selain itu juga, siswa harus membeli buku LKS serta biaya fotocopy.
“Minggu kemarin pernah iuran untuk beli cindera mata guru. Kalau LKS, mungkin masih wajar. Tapi ini yang aneh, biaya pondasi, harus kami isi uang. Amplopnya ini juga ke semua siswa dapat. Apalagi anak saya ada empat yang berekolah di sana, berarti ada empat amplop yang harus saya isi,” terang MT.