CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Langit Cibodas menjadi saksi bisu bagi Salamah (18). Siswi kelas 12 SLBN Bandung Barat ini menyimpan haru dan bangga dalam dirinya di acara Milenial Camp.
Salamah duduk di kursi roda, matanya tak dapat membendung air mata ketika para peserta menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Gadis disabilitas itu mengusap butiran demi butiran air mata di pipinya.
Barisan pelajar disabilitas, hanya menengok ke sana kemari saat lagu itu dilantunkan. Sedangkan pelajar lain, dengan riang mengayunkan tangannya ke kiri dan ke kanan. Para pelajar luar biasa itu hanya ikut mengayunkan tangan tanpa mendengar irama lagu.
Salamah terlahir tanpa kedua kaki. Masuk dalam barisan pelajar disabilitas membuatnya tidak banyak berinteraksi. Perempuan bertubuh gemuk itu, hanya fokus menyaksikan acara yang tengah berlangsung.
Ia terlihat begitu terkesima ketika Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil datang ke tengah-tengah lapangan untuk menyapa para peserta. Senyumnya merekah bagai bunga mawar di musim semi.
Usai acara selesai, kursi roda Salamah didorong oleh sang guru. Ia tampak tenang ketika diantar menuju tendanya. Ia pun tampak senang ketika Cianjur Update menemuinya.
“Seneng sih soalnya belum pernah satu tenda digabung dengan SMA lain. Dan juga bisa banyak temen,” katanya saat diwawancara, Selasa (19/11/2019).
Alasan Salamah Menangis
Dengan isak tangis, ia merasa bangga kepada orang yang memiliki fisik sempurna tapi masih bisa menghina kekurangan orang lain tanpa melihat dirinya sendiri. Itulah yang menjadi alasannya menangis ketika lagu Indonesia Pusaka dinyanyikan.
“Ya, aku itu tersentuh banyak yang sempurma tapi gak pernah menghargai orang yang kurang sempurna. Malah selalu menghina,” ucapnya.
Dengan deras air mata, ia mengatakan, seseorang pernah menyebut bahwa disabilitas tidak akan bisa meraih kesuksesan. “Bahkan dia bilang kalo disabilitas gak akan sukses,” lanjutnya.
Salamah menitipkan harapannya agar kegiatan ini menjadi lebih baik. Ia ingin kegiatan ini lebih semangat saat melibatkan pelajar SLB.
“Semoga kegiatan ini kedepannya lebih baik dan untuk mlibatkan anak SLB itu harus lebih semangat,” ucapnya.
Ia mengutarakan keinginannya untuk kembali ikut serta dalam Milenial Camp, namun ia akan segera lulus tahun depan. “Kalo diajak sih mau. Tapi, kan tahun depan udah keluar sekolah.” tandasnya.(afs)