Tausyiah Ramadan: Berbohong Membuat Ibadah Puasa Sia-sia
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Tausyiah Ramadan kali ini, Cianjur Update akan mengulas tentang berbohong saat puasa. Yuk simak!
Ramadan memasuki hari ke-21, tak terasa Hari Raya Idul Fitri sudah berada di depan mata. Namun, sadarkah kita bahwa puasa kita masih jauh dari sempurna?
Menurut salah seorang ulama asal Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Ustaz Mansur Effendi, berpuasa Ramadan bukan hanya menahan lapar dan dahaga.
“Rasulullah mengingatkan bahwa orang yang berpuasa dengan tidak berbuat kebaikan, tidak akan mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Tidak ada makna dan upaya mendalami ajaran Islam,” tutur dia saat mengisi kuliah subuh di Masjid Al-Muttaqin, Senin (3/5/2021).
Salah satunya adalah berbohong. Ustaz Mansur menjelaskan, perbuatan atau perkataan bohong akan mengurangi dan mengotori nilai puasa yang dijalankan.
“Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka Allah tidak butuh ketika dia meninggalkan makannya dan minumnya,'” kata dia.
Maka dari itu, lanjut dia, manusia harus senantiasa berbuat dan berkata jujur. Sebab, hal itu dapat membawa keberkahan bagi diri sendiri.
“Kejujuran adalah langkah awal untuk sampai kepada satu demi satu ilmu yang diberi Allah. Jadi, jangan sampai semua ucapan diawali kata-kata bohong,” jelas dia.
Dewasa ini, kata dia, berbohong tidak cuma dilakukan oleh lisan atsu ucapan. Namun, jempol pun kini bisa berbohong melalii sosial medis.
“Berbohong selain lisan juga merusak, jari ini bisa berbohong seperti membuat status bohong atau tulisan bernada bohong lainnya,” kata dia.