Nasional

Tawar Menawar Harga ‘Belah Semangka’ di Balik Perkara

“Harus ‘belah semangka’, begitu dia mengistilahkan,” tutur Desi.

Desi lantas bertanya, berapa uang yang harus disiapkan agar hukuman suaminya bisa ringan. “Dia bilang seratus (Rp100 juta).”

Namun Desi tidak langsung menyanggupi, namun meminta waktu untuk mencarikan uang sesuai permintaan. Saat itu sidang kasus Cecep masih tahap pemeriksaan saksi-saksi.

Butuh waktu 10 hari bagi Desi untuk mengumpulkan Rp100 juta. Mulai dari menguras isi tabungan hingga menggadaikan sawah.

Begitu uang terkumpul, Desi kembali menemui Anton. Ia sengaja tak membawa masuk Rp100 juta tunai ketika menemui Anton di ruang kerja. Uang itu ia letakkan di dalam mobil.

Ketika menemui Anton di ruang kerja, sang jaksa marah. Dia tak mau menerima uang itu karena dirinya lama menunggu, tapi Desi tak memberi kabar.

“Gak bisa, gak bisa, udah telat. Apa adanya aja,” tutur Anton. Desi pun pulang dengan tangan hampa.

Transfer Rp30 juta

Jumat pagi 4 September 2020, ponsel Desi berdering. Di layar utama tertera nomor ponsel si penelepon yang belum tersimpan di kontak.

Desi tak sempat menerima panggilan tersebut.
Barulah ketika Desi memeriksa ponsel, dia mengetahui ada pesan singkat via layanan SMS yang dikirim dari nomor 0878919xxxxx. Nomor itu pula yang sebelumnya menelepon.

“Ass bisa saya hubungin ibu” isi pesan singkat dari nomor tak dikenal itu.
“Waalaikum salam maaf ini siapa ya?” balas Desi.
“Saya anton saya WA kok tidak dibales.”

Desi mengakui kuotanya habis sehingga tidak bisa membuka aplikasi WhatsApp. Nomor yang mengaku Anton itu lalu meminta Desi membuka WA yang ia kirim.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button