Opini

Tentang Senja Yang Kehilangan Langitnya

Nug selalu mencari keberadaan di mana Binta berada, lalu ia langsung menghampirinya. Binta orang yang sangat cuek tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya ia lebih baik diam. Pada saat Nug menghampiri Binta ia selalu jutek terhadap Nug, tetapi Nug ini berbeda, Nug sangat senang jika Binta memberikan muka juteknya, karena semakin jutek semakin cantik menurut Nug.

BACA JUGA: Salah Salih

Binta selalu memberikan muka jutek bukan hanya kepada Nug saja, tetapi kepada semua cowok di kampusnya. Ia begitu karena ia tidak mau mengingat kejadian masa lalunya. Dulu ia merasakan seperti ini, di kejar-kejar cowok, Biru namanya.

Binta merasa trauma dengan apa yang dilakukan Nug. Ia jadi teringat sosok Biru, sang mantan yang dulu memperlakukan Binta dengan sangat istimewa. Namun, memori indah itupun berujung kemalangan untuk Binta — Biru menghilang, meninggalkan Binta tanpa kejelasan.

Di pertengahan, laki-laki yang selalu ada di hatinya datang kembali ke Jakarta dan kembali menemui Binta. Perasaan Binta saat itu senang dan sedih. Biru adalah satu-satunya alasan Binta untuk melanjutkan hidupnya. Berpisah selama beberapa tahun, hingga pada suatu ketika semesta menyetujui mereka untuk bertemu di suatu tempat bernama Banda Neira.

BACA JUGA: Tak Ada yang Lebih Tabah dari Lasiyah

Alih-alih mendapat kepastian akan kisahnya bersama Biru yang selama ini menggantung, justru ia dihadapkan pada kenyataan yang membuat hidupnya semakin pahit. Hari-hari berlalu di Banda Neira bersama Biru. Tapi, Biru tetap tidak mau ikut Binta ke Jakarta. Binta pulang dengan keadaan sesak dan menangis.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button