CIANJURUPDATE.COM – Setelah 78 tahun beroperasi, Tupperware terancam bangkrut akibat kalah bersaing dan mengalami masalah keuangan yang cukup berat.
Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada Selasa (17/9/2024), sebuah langkah yang memerlukan persetujuan pengadilan untuk menentukan masa depan bisnisnya.
CEO Tupperware, Laurie Goldman, menjelaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan mengalami tekanan dalam beberapa tahun terakhir akibat tantangan dari lingkungan ekonomi global.
BACA JUGA: Sejarah Tupperware, Dari Inovasi Dapur Hingga Tantangan Bisnis
“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,” ujar Goldman, dikutip dari Reuters, Jumat (20/9).
Dalam dokumen pengajuan kebangkrutan, Tupperware tercatat memiliki aset antara US$500 juta hingga US$1 miliar, tetapi kewajiban mereka jauh lebih besar, yaitu antara US$1 miliar hingga US$10 miliar.
Kondisi keuangan ini diperparah oleh kerugian yang terus meningkat, terutama karena menurunnya permintaan produk Tupperware dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Perusahaan JD.id bangkrut, Manajemen Ungkapkan Alasan dan Nasib Pegawai
Pada 2023, Goldman sempat berupaya menyelamatkan Tupperware dari kebangkrutan dengan merestrukturisasi utang perusahaan dan bekerja sama dengan bank investasi Moelis & Co untuk mencari solusi strategis.
Namun, upaya ini tidak cukup mengatasi masalah likuiditas yang terus menghantui perusahaan.
Selain itu, Tupperware harus menghadapi persaingan dari produsen lain yang menawarkan produk penyimpanan lebih murah dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Sedih, Hampir Separuh Warung di Wana Wisata Pokland Bangkrut
Perubahan preferensi konsumen ini membuat Tupperware kesulitan bertahan di pasar.
Kini, nasib perusahaan yang didirikan pada 1946 ini berada di tangan pengadilan.
Jika permohonan perlindungan kebangkrutan disetujui, Tupperware akan tetap dapat menjual produknya sembari merencanakan penjualan bisnis untuk menjaga kelangsungan usahanya.
BACA JUGA: Bangkit Bangkrutnya Budaya, Tanggung Jawab Pemerintah