CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 36 pegawai Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Wilayah Cianjur dinyatakan negatif Corona. Dengan demikian mereka sudah diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19, dr Yusman Faisal, mengatakan, para pegawai tersebut sebelumnya menjalani tes cepat. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab dari seorang pegawai KCD Disdik Jabar berinisial N yang ditetapkan sebagai pasien Probable.
“Sampai saat ini memang kami masih menunggu hasil swab. Tapi kemarin, alhamdulillah semua kontak erat yang sudah kita periksa dengan tes cepat itu negatif, bukan nonreaktif,” katanya kepada Cianjur Update, Selasa (18/08/2020).
Meskipun demikian, pelayanan KCD Disdik Jabar Wilayah Cianjur belum diizinkan untuk dibuka. Pelayanan boleh dibuka setelah 14 hari kemudian dengan protokol kesehatan.
“Tapi tetep karena sebagian yang awal itu belum keluar, kita menjaga-jaga untuk tidak dibuka dulu pelayanan ke publik. Untuk dibuka kita lihat 14 hari ke depan, sambil memperbaiki SOP dari KCD untuk memperhatikan protokol kesehatan,” kata dia.
Belajar dari kasus ini, paparan Corona di Cianjur berasal dari luar daerah. Namun, Yusman mengatakan, tidak mungkin bisa mencegah keluar masuk antardaerah.
“Rapat tadi juga lebih menekankan, minimal masyarakat disiplin pakai masker itu sudah cukup. Apalagi menghindari kerumunan dan cuci tangan. Tapi, pakai masker aja semua, itu yang kita harapkan,” tuturnya.
Pembukaan Sekolah Ditunda
Di sisi lain, pembukaan sekolah di 18 Kecamatan di Kabupaten Cianjur terpaksa ditunda sampai waktu yang ditentukan. Awalnya, SMA/SMK di 18 Kecamatan itu akan dibuka mulai hari ini, Selasa (18/08/2020).
Yusman mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama sejumlah jajaran Forkopimda. Hasilnya pembukaan sekolah ditunda serta akan dikaji ulang.
“Terutama di pesantren yang menerapkan pola tatap muka. Oleh karena itu juga sesuai instruksi dari Pak Sekda sebagai Ketua Harian bahwa kebijakan Pak Bupati sebelumnya yang membolehkan sekolah tatap muka itu di Cianjur akan ditinjau kembali,” tuturnya.
Dirinya menyebut, ternyata bermunculan kasus baru di lingkungan sekolah. Dengan demikian, proses pembelajaran sekolah di Cianjur akan tetap dilaksanakan secara daring. Rabu (19/08/2020), pihaknya akan mengundang sejumlah sekolah dan pesantren untuk menyampaikan hal tersebut.
“Kita akan coba sampaikan hal ini terkait situasi perkembangan covid di Cianjur. Jangan sampai kita kecolongan seperti kabupaten/kota lain,” jelas dia.
Yusman menyebut, sekolah dengan sistem boarding school pun menjadi kekhawatiran karena cepatnya penularan Covid-19. Berbeda dengan pesantren tradisional yang memberikan batasan akses keluar untuk santri dan tenaga pendidiknya.
“Santri biasanya kan banyak di atas seratus dan berpotensi untuk terpapar dan menjadi klaster baru,” kata dia.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Cianjur saat ini berada di zona resiko rendah atau zona kuning. Meski demikian, ia menyebut situasi tersebut belum aman. “Kecuali perkembangannya sudah berada di zona hijau.” tukasnya.(afs/rez)