KLIK CIANJUR, Cianjur – Pasangan Suami-Istri (Pasutri) Lanjut Usia (Lansia) di Kampung Sindang Saluyu, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur ingin perbaiki sebuah rumah yang nyaris ambruk yang dihuninya. Namun hal tersebut terealisasikan, sebab tidak adanya biaya.
Rumah berdinding bilik dan berlantai tanah tersebut terletak di dekat lapang Desa Sindangjaya tak jauh dari Dermaga Calingcing. Bagian pinggir dan belakang rumah tersebut sudah ditopang dengan beberapa kayu dan bambu karena posisinya sudah doyong.
Rumah tersebut dihuni oleh Narman (85) dan Ani (50). Narman yang sudah kabur penglihatannya mengandalkan hidup dari sang istri yang menjadi seorang pemulung. Hasil memulung perhari rata-rata mendapat Rp 10 ribu.
Di rumah yang nyaris ambruk tersebut Narman membuka warung kecil-kecilan namun sepi pembeli yang datang ke warungnya.
Ditemui akhir pekan ini oleh wartawan, Narman terlihat tidur terlentang di sebuah kursi bambu yang terletak di bagian depan warungnya sambil menatap ke langit dan pohon di halaman rumahnya.
“Iya maaf, dengan siapa ya, maklum mata saya sudah tak jelas melihat orang, tapi suara masih bisa saya mendengar,” tuturnya kepada wartawan,
Ia mengatakan, istrinya sedang tak berada di rumah dan biasa pulang menjelang petang setelah menjual hasil memulung.
Langkahnya sedikit terhuyung dan mencoba kembali duduk di kursi bambu. Ia mengatakan sudah tak bisa bepergian jauh karena badannya sering merasa sakit-sakit.
“Saya topang saja pa dengan kayu untuk beberapa bagian rumah yang sudah doyong,” ungkap dia.
Menurutnya, istrinya biasanya akan pulang menjelang petang dan langsung menyiapkan makan untuknya dan anaknya.
Raut wajah Narman sedikit mengkerut saat membicarakan soal anaknya yang juga menganggur diam saja di rumah. Pemandangan prihatin keluarga Narman ini sudah menyedot perhatian warga sekitar.
Banyak yang ingin membantu namun hingga saat ini warga juga masih kebingungan mencari sumber dana untuk melakukan perbaikan rumah pa Narman tersebut.
Salah Seorang Tokoh masyarakat Kampung Sindang Saluyu, Unang Abdurahman (40), mengatakan sudah sangat lama warga bercita-cita ingin memperbaiki rumah Narman.
“Prihatin sekali kami melihat kehidupan Pak Narman, namun butuh biaya besar juga untuk merehabilitasi rumahnya, kami sering berembuk namun tak pernah kesampaian untuk membantunya karena masih sangat kurang,” ungkap dia.
Pihaknya berharap, keluarga Pak Narman mendapat bantuan untuk rumah dan kesehatannya. Warga menyebut pak Narman tinggal bersama dengan anaknya namun sang anak juga menganggur.
“Ada anak namun gitu sama diam saja di rumah pengangguran, malah jadi beban pak Narman juga,” tuturnya.
Seorang warga lainnya, Endin (50), mengaku prihatin juga dengan keluarga Narman, namun dirinya beserta warga yang hidup pas-pasan hanya bisa mendoakan agar kehidupan keluarga pa Narman berubah suatu hari nanti.
“Ya mudah-mudahan saja ada hamba Allah yang siap membatu membangun rumah mereka dengan layak huni,” singkatnya.(ren)
Berita Terkait