Nasional

Tidak Padam, Kisah Pilu Arie Hanggara yang Tewas di Tangan Ayah dan Ibu Tiri

Hingga akhirnya pada pukul 03.00 WIB, Toni bangun dan melihat anaknya sudah terbujur kaku. Sang ayah jadi panik dan bersama Santi melarikan Arie ke rumah sakit. Namun, dokter yang memeriksanya mengatakan Arie sudah tidak bernyawa. Hari itu, Kamis 8 November 1984.

Di makam Arie Hanggara terlihat tulisan: maafkan mama, maafkan papa. Konon, sang ayah kandung dan ibu tiri yang meminta tulisan tersebut. Kata maaf yang terlambat. Makam di TPU Jeruk Purut itu jadi saksi pilu kekerasan terhadap anak.

Tetangga mengaku pada malam itu, dan juga hari-hari sebelumnya, mendengar hardikan keras “Hadap tembok.” Tapi mereka hanya diam, tak bertindak, tak menolong. Karena segan campur urusan rumah tangga orang lain.

Arie Hanggara Menjadi Film Legendaris

Menjadi kisah dan kasus yang mengemparkan, setahun setelah kejadian terjadi, hingga akhirnya sebuah film yang disutradarai Frank Rorimpandey mengisahkan nasib tragis Arie.

Film berjudul “Arie Hanggara” ini mendapat tempat di hati para penonton. Dibintangi Yan Cherry Budiono sebagai Arie, Deddy Mizwar memerankan Toni dan Joice Erna sebagai ibu tiri.

Dengan durasi yang cukup panjang, 220 menit, kemudian menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak pada 1985. Menurut data Perfin pada 1986, penonton Arie Hanggara sekitar 382.708 orang.

Itulah seputar kisah pilu Arie Hanggara, seolah mimpi buruk yang telah terjadi dalam kehidupan nyata.(ct4/rez)

Diolah dari berbagai sumber

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button