CIANJURUPDATE.COM – Jalan penghubung empat desa di Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur yang rusak, membuat tiga ibu hamil yang melahirkan di tengah jalan dalam dua tahun terakhir.
Kondisi jalan yang rusak parah, mirip dengan lahan persawahan, telah menghambat mobilitas penduduk secara signifikan.
Hal ini membuat warga yang sakit atau ibu hamil terpaksa ditandu dari rumah mereka menuju tempat yang dapat dijangkau oleh ambulans, memakan waktu hingga 4 jam menuju kantor desa terdekat.
BACA JUGA: Mirip Sawah! Jalan Penghubung 4 Desa di Cianjur Selatan Rusak dan Terendam Lumpur
Kepala Desa Cinerang, Wandy, menyatakan bahwa dua ibu hamil melahirkan di jalan pada tahun sebelumnya, dengan satu kasus serupa terjadi tahun ini.
Meskipun dalam kondisi darurat, berkat pertolongan cepat, kedua ibu dan bayi mereka selamat.
“Sangat beruntung bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden-insiden tersebut,” ujar Wandy dengan lega.
Wandy juga menekankan urgensi perbaikan infrastruktur jalan tersebut oleh pemerintah Kabupaten Cianjur, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Diharapkan pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan ini, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Diketahui pula, jalan sepanjang 9 kilometer itu tak pernah diperbaiki selama 20 tahun lamanya.
Kondisi jalan rusak di Kecamatan Naringgul itupun viral usai fotonya tersebar di media sosial.
Terlihat kondisi jalan tersebut selayaknya lahan pesawahan, dimana tanah merah yang basah usai diguyur hujan tampak seperti lumpur pesawahan. Bahkan beberapa kendaraan pun terjebak lumpur pekat tersebut.
BACA JUGA: Tak Mau Angkut Korban Kecelakaan Karena Jalan Rusak, Warga: Takut Ambulans Rusak!
Kepala Desa Cinerang, Wandy mengatakan, jalan sepanjang 9 kilometer itu merupakan akses utama ke empat desa yakni Desa Cinerang, Sukamulya, Margasari, dan Karya Bakti.
“Ada empat desa di Kecamatan Naringgul yang mengandalkan akses jalan itu. Karena tidak ada akses alternatif,” ucap dia, Selasa (23/4/2024).
Menurut Wandy, kondisi jalan yang rusak parah dengan masih berupa tanah merah itu membuat kendaraan sulit melintas.
BACA JUGA: Jalan Rusak di Munjul-Gintung Cugenang Cianjur Diperbaiki
“Apalagi kalau sudah hujan deras, sangat susah melintas. Banyak mobil yang memilih nunggu jalan kering, karena jadi tidak bisa maju. Bahkan tergelincir hingga terguling. Kalau sepeda motor harus didorong untuk melalui jalan yang kondisinya paling parah,” ungkap dia.
Wendy menyebut kondisi jalan tersebut membuat masyarakat di empat desa kesulitan untuk menjual hasil bumi. Bahkan untuk bisa sampai ke Ciwidey Kabupaten Bandung, waktu tempat bisa sampai dua hari.
“Kalau kondisi jalannya setelah hujan perjalanan bisa sampai dua hari. Padahal kalau jalan bagus itu cukup beberapa jam dari desa paling ujung ke Ciwidey,” kata dia.
BACA JUGA: Perbaiki Jalan Rusak, Ratusan Sopir di Takokak Kompak Iuran
Maka dari itu, Dia berharap pemerintah kabupaten segera memperbaiki jalan yang sudah 20 tahun tidak diperbaiki.
“Katanya di musrenbang juga diusulkan tapi belum ada kejelasan. Kami harap ada perhatian, kasian warga. Sudah 20 tahun kondisinya begini,” tutup dia.