Tiga Orang Reaktif, Puluhan Warga Griya Cianjur Jalani Rapid Test Corona

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 21 warga Perumahan Griya Nugratama RW 14, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur menjalani rapid test, Selasa (11/08/2020). Hal itu menyusul adanya tiga orang yang reaktif setelah rapid test Corona atau Covid19.

Tim Dokter Puskesmas Cilaku, dr Anggia, menuturkan, pihaknya melakukan rapid test kepada warga yang bersentuhan dengan pasien reaktif di Perumahan Griya Nugratama Cianjur. Pihaknya pun menyediakan 25 alat rapid.

“Jadi kita lakukan rapid tes kepada warga yang bersentuhan dengan pasien. Sewaktu waktu data bisa berubah, jadi kami menyiapkan 25 alat rapid,” tuturnya, Rabu (12/08/2020).

Ia menuturkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, ketiga warga Griya Cianjur yang reaktif rapid test Corona kini sedang diisolasi di RS Hermina Sukabumi.

“Kalau kronologi dia tertular di mana atau virus tersebut dibawa dari mana saya kurang tahu. Mereka diisolasi sambil menunggu hasil swab,” tambahnya.

Keluarga Angkat Bicara

Sementara itu, pihak keluarga pasien reaktif di Perumahan Griya Cianjur yang tidak mau disebutkan namanya angkat bicara soal isu Corona. Ia menjelaskan, kejadian bermula ketika salah seorang anggota keluarga yang bekerja di Jakarta berkunjung ke Cianjur, Minggu (31/07/2020).

Anggota keluarga tersebut saat Idul Adha untuk menitipkan anaknya yang masih bayi. Ketika berkunjung ke Cianjur, salah seorang kakak dari narasumber, kurang sehat karena lelah. Tak berselang lama, terdapat keluarga lain yang menderita demam.

Pihak keluarga menyarankan semua pihak keluarga melakukan swab test guna memastikan hal-hal yang tidak diinginkan. Disarankan tidak keluar rumah untuk sementara.

“Tak lama kemudian ada kabar salah satu keluarga kondisinya demam. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan juga memastikan, kita sekeluarga pun menjalani swab test,” ujarnya.

Ia menegaskan, orang tuanya tidak mengikuti pengajian dalam beberapa waktu dekat ini seperti yang dikabarkan. Di sisi lain, keluarga yang hasilnya negatif menjalani isolasi mandiri.

“Orang tua saya, tidak mengikuti pengajian beberapa waktu sebelumnya seperti yang diberitakan,” kata dia.(afs/rez)

Exit mobile version