CIANJURUPDATE.COM – Total sementara keracunan masal yang dialami siswa-siswi MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur beserta guru pengajar usai santap Makanan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 81.
Menurut informasi yang dihimpun Cianjur Update, gejala yang mereka alami persis serupa yakni, pusing, mual, muntah, diare dan demam.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur Rahman Jaenudin menjelaskan, total siswa yang mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG mencapai 55 orang.
BACA JUGA: 14 Siswa MAN 1 Cianjur Diduga Keracunan MBG Dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara
“Data terbaru ada 55 orang. Selain yang di rumah sakit, kita juga data yang dibawa ke puskesmas dan dirawat di rumah. Kita masih terus data dengan menanyakan langsung ke setiap orangtua siswa,” ujar Rahman, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya sebagian besar korban yang sempat dirawat di rumah sakit sudah pulang, namun ada beberapa siswa yang masih dirawat.
“Sudah ada yang dipulangkan, tapi ada sekitar 5 orang yang masih dirawat,” ucap dia.
Kepala SMP PGRI 1 Cianjur Rika Mustikawati mengatakan bahwa adata sementara yang diduga keracunan MBG di SMP PGRI 1 mencapai 23 orang siswa.
BACA JUGA: SPPG Limbangsari Klarifikasi Dugaan Keracunan Makanan Gratis di MAN 1 Cianjur
“Dari semalam sudah ada laporan jika siswa kami juga ada yang mengalami keracunan. Sampai tadi pagi kami terus komunikasi dengan setiap orangtua siswa, tercatat ada 23 orang yang mengalami keracunan,” ungkap dia saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, dari 23 Siswa yang mengalami gejala yang lumayan parah, pada malam ada tiga orang siswa di rawat di rumah sakit dan di susul pagi dua orang.
“Dari 23 orang tersebut ada 3 siswa yang dirawat di rumah sakit pada malam hari, tadi menurut informasi dari keluarga ada dua orang yang juga akan di periksa di rumah sakit dan sisanya ada yang ditangani di puskesmas dan dirawat di rumah,” kata dia.
Menurut dia, tidak hanya para siswa ada beberapa guru yang juga ikut menyantap MBG dan mengalami keracunan.
“Jadi ada juga guru sebanyak 3 orang yang mengalami keracunan. Tapi gejala ringan dan bisa ditangani secara mandiri,” tutup dia.***