Tukang Rusak dan Vandalisme Tugu Cianjur Dikecam

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Aksi perusakan dan vandalisme sampai saat ini masih saja terjadi, terlebih pada fasilitas umum. Kali ini aksi tersebut dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab terhadap tugu penjelas nama jalan di Cianjur.

Terdapat tiga tugu penjelas nama jalan pahlawan di Cianjur mengalami kerusakan parah dan bahkan sampai hilang. Ketiga tugu penjelas nama jalan tersebut di antaranya Harun Kabir, Suroso, dan Adi Sucipta.

Akibat aksi memalukan oknum warga itu, informasi sejarah yang tertulis di tugu tidak dapat lagi
dibaca dan kondisi di sekitar jalan tersebut tidak lagi asri.

“Sebetulnya, kejadian ini bukan kali pertama,” ujar Abdul Basyith, Direktur Eksekutif Historika Indonesia, dalam siaran persnya, Sabtu (24/8/2019).

Sebelumnya, Historika telah membuat surat protes kepada aparat keamanan dan pejabat terkait atas kerusakan tugu penjelas nama jalan yang terjadi sekitar sekitar Agustus 2018.

“Salah satu prasasti yang kami bangun, dengan dukungan dari Kemendikbud dan Pemkab Cianjur, juga sempat di corat-coret. Namun, berhasil kami bersihkan dan pulihkan kembali,” jelas Basyisth.

Sebagai informasi, tugu penjelas nama jalan di Cianjur dicetuskan oleh Historika Indonesia sebagai lembaga atau komunitas yang menerima dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017 lalu.

Ide atau inisiatif tersebut diawali oleh masih banyaknya warga yang belum tahu tentang pahlawan lokal yang namanya dijadikan sebagai nama jalan.

Padahal, tercatat dalam beberapa kesaksian para pelaku sejarah, tepatnya 1945-1949, Cianjur adalah salah satu tempat perlawanan para pejuang Indonesia yang esensial, dari ketika berhadapan dengan tentara Inggris, sampai saat melawan militer Belanda.

Terdapat lebih dari 10 pertempuran yang terjadi di Cianjur, salah satunya Pertempuran

Cisokan yang tercatat dalam dokumen tentara Inggris, Journal of the 8th, Gurkha Rifles Regimental Association (UK), No 16 (March 1993) dengan judul: ‘The Battle of Tjirandjang Gorge’.

Salah seorang pejuang Indonesia yang aktif melawan tentara Inggris antara 1945-1946 adalah Adi Sutjipta. Lokasi perjuangannya itu lalu dibuatkan tugu sebagai tanda telah terjadi pertempuran di sana.

Tugu penanda jalan pun diperuntukan Historika kepada Suroso, Harun Kabir, Tjijih Wiarsih, Raden Arya Cikondang, dan Pangeran Hidayatullah. Mereka adalah pahlawan yang berasal dari Cianjur (kecuali Pangeran Hidayatullah, pahlawan asal Banjarmasin yang diasingkan ke Cianjur).

“Meski belum ditetapkan sebagai pahlawannasional, namun jasa mereka melawan penjajah patut dihargai dan dikenang,” ujar Basyith.

Tugu yang dilengkapi dengan informasi singkat sejarah pahlawan, lanjut Basyisth, dilengkapi juga dengan barcode, yang dapat terhubung ke database di arsipindonesia.com.

Diharapkan generasi milenial dapat mengaksesnya dan mengetahui betapa berjasanya pahlawan itu dengan mudah.

Oleh karena itu, Historika Indonesia dan keluarga para pahlawan yang menjadi nama-nama jalan di Cianjur, mengecam aksi para pelaku pengrusakan.

Selain itu, memohon agar pihak berwenang terutama Kepolisian Resort Cianjur untuk mengusut dan menangkap para pelakunya. “Ketegasan sikap dan konsistensi dari Pemkab Cianjur tersebut sangat diperlukan mengingat selain beberapa situs sejarah yang telah dirusak juga banyak situs-situs sejarah yang terbengkalai,” ujar Basyith.

Adhie Ahmad Kabir, salah seorang cucu dari kelurga pejuang Harun Kabir, merasa kecewa terhadap ulah para perusak yang buta sejarah. “Sangat mungkin mereka tidak mengetahui cerita atau kisah dari isi dari situs penjelas nama jalan yang dirusaknya, “ ujar Adhie.

Pihak Historika pun telah membuat laporan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur agar segera menyelesaikan kejadian ini dan melaksanakan revitalisasi kembali pada tugu penjelas nama jalan agar dapat dimanfaatkan kembali.(ct1)

Reporter: Afsal Muhammad

Editor : Rizky Fadilah

Exit mobile version