CIANJURUPDATE.COM, Nagrak – Komunitas Pemuda Literasi bersama dengan Komunitas Yosbray Sadulur dan Aurora Outdoor menggelar acara nobar dan bedah Film Kinipan di Kedai Kopi Unggun, Jumat (9/4/2021) malam.
Ketua Komunitas Pemuda Literasi Cianjur, Azzam Andzarulhaq mengatakan, tujuan agenda nobar dan bedah film ini yaitu ingin membuka sekat informasi dan berbagi wawasan pada semua pegiat lingkungan tentang apa yang sedang terjadi pada masyarakat adat Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimatan Tengah. Sehingga bisa menumbuhkan rasa kemanusiaan serta kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan dan alam.
“Saat ini masyarakat adat Kinipan sedang berusaha untuk mempertahankan wilayahnya dari deforestasi yang dilakukan oleh alat-alat berat perusahaan dan si jago merah yang membabat hutan mereka. Manusia serta hewan di dalamnya mengalami dampak yang cukup besar,” tutur Azzam kepada Cianjur Today, Minggu (11/4/2021).
Isi filmnya sendiri, lanjut Azzam, menceritakan permasalahan pengambilan lahan hutan adat Kinipan, termasuk dampak Omnibus Law terhadap lingkungan dan masyarakat adat yang menyebabkan kerusakan alam.
“Ekosistem berubah dan tumpang tindih, hewan dan tumbuhan terpaksa kehilangan habitatnya. Perubahan hewan langka terus terjadi. Terbitnya Ownibus Law seakan-akan melegalkan kegiatan deforestasi dengan mempermudah perizinan tanah, persyaratan investasi, dan pengendalian,” paparnya.
Azzam mengatakan, manfaat dari diskusi film ini bisa membuka sekat informasi, sehingga masyarakat Indonesia bisa tahu dan paham kondisi yang dialami masyarakat adat Kinipan dan berbagai efek kerusakan lingkungan yang terjadi di sana.
“Bisa menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama menjaga lingkungan, bisa dimulai dengan kegiatan Sandang Pangan Mandiri (Sapa Diri) di lingkungan rumah masing-masing,” jelasnya.
Penontonnya sendiri dihadiri dari kawan-kawan Mahatala Unpi, UKM Jabal Al-Azhary, beberapa komunitas pegiat lingkungan Cianjur seperti, KPGIR, KOMPAC, RAC, Aden Adventure, KPG Suci, dan Lemur Adventure.
Harapan ke depannya, lanjut Azzam, semoga permasalahan di Desa Kinipan cepat selesai dengan persetujuan kedua belah pihak, sehingga keseimbangan alam di sana masih bisa terus terjaga.
“Harapannya juga semoga seluruh komunitas pegiat lingkungan dan literasi khususnya di Cianjur, bisa berkolaborasi untuk menyosialisasikan kesadaran lingkungan kepada masyarakat. Terutama peka terhadap permasalahan lingkungan yang ada di Cianjur,” pungkasnya.(ct9/sis)