![](/wp-content/uploads/2021/06/1622689373-picsay-780x470.jpg)
Bahkan Alloh mengkategorikan orang yang beriman sesuai dengan Firman-Nya :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allâh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal : 2).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.”
(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).
Fitnah dan Ancaman seperti Teror, Ancaman Verbal / Fisik, Bahkan Ancaman Pembunuhan
Tidak sedikit para Ulama kita yang telah mengorbankan jiwa dan raganya semata-mata untuk membela Agama Alloh. Banyak para pendahulu lita salafus-sholih yang menjadi korban dari fitnah dan ancaman kaum fasik, dan munafiq.
Tak sedikit diantara mereka yang bahkan dipenjarakan karena dituduh teroris, menyebarkan berita bohong, bahkan ada pula yg dituduh meresahkan masyarakat karena berita kebenaran yang mereka sampaikan di depan khalayak orang.
Salafus-sholih dan para ulama yang pernah mendaptakn ancaman bahkan wafat dalam keadaan terbunuh diantaranya :
- Bilal bin Rabbah dengan ketaqwaan dan keimanan yang besar ia disiksa oleh Ummaya di hadapan banyak orang dibaqah terik matahari dan ditimpa batu diatas badannya dengan tidak menggunakan pakaian karena menolak ajakan Ummaha untuk menyembah berhala dan meninggalkan Islam agama yang telah Bilal pilih sebagai pedoman hidup.
- Ustman bin Affan yang wafat karena serangan dari kaum pemberontak (kaum Khawarij) yang memberontak dan pada akhirnya membunuh Usman bin Affan.
- Ustadz Haikal Hasan, saat berkunjung ke Palestina dia sempat diancam oleh tentara Zionis Yahudi (Israel) menggunakan senajata api
- Alm. Syeikh Ali Jaber yang ditikam oleh seorang pemuda tak dikenal saat mengisi ceramah di suatu tempat, dan masih banyak lainnya yang mengalami nasib serupa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semua itu terjadi tidak terlepas dari kepentingan politik dan tipu daya syaithon yang telah membutakan mata, telinga, hati dan pikiran manusia. Hanya untuk memenuhi hasratnya untuk mendapatkan kekuasaan sehingga suara kebenaran yang berasal dari Wahyu Alloh (Quran) dan Contoh akhlak Muhammad sebagai Rosululloh (As-Sunnah) tidak didengar dan tidak dijalankan bahkan dianggap penghambat cita-cita bagi kaum fasik dan munafiq.