CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Macaron yang berwarna-warni kerap tampil di unggahan foto media sosial sebagai teman ngemil saat minum kopi, atau teh. Bentuknya yang bulat dengan beragam warna menambah indah setiap posting-an foto yang biasa diunggah oleh akun media sosial toko kue, roti atau bahkan coffee shop yang sedang populer.
Tentu saja hal ini menunjukkan kue yang populer di Perancis ini merupakan satu di antara camilan yang berkesan esklusif dengan harga premium.
Endah Permatasari (46 ) pemilik Maira Cookies and Cake kue mengatakan untuk harga kue macaron dibandrol cukup tinggi, karena bahan bakunya tepung almond yang terbilang mahal.
“Untuk Bahan baku tepung almond cukup mahal dan impor. Selain itu, macaron juga sensitif terhadap kondisi bahan baku, jika ada bahan yang kualitasnya kurang bagus bisa memengaruhi hasil macaron nantinya,” jelasnya.
Kesan premium kue macaron justru menjadi peluang bisnis di mata wanita murah senyum ini. “Macaron biasanya dijual dalam bentuk dus atau jar dengan harga rerata mulai Rp 80.000 hingga ratusan ribu, tergantung ukuran. Saya ingin macaron bisa dinikmati oleh masyarakat luas dengan harga terjangkau,sehingga saya membuat modifikasi macaron hingga akhirnya lahirnya Maira Macaron,” tambahnya.
Kue yang berasal dari Italia, biasanya berbentuk bulat yang berpasangan dengan bagian tengah berisi granache atau buttercream. Namun Endah memodifikasi kue macaron agar lebih mudah dikonsumsi.
“Biasanya macaron berukuran sebesar uang logam dengan tekstur yang lembut, kalau saya bikin Maira macaron dengan bentuk yang lebih kecil dan crispy yang menonjokan rasa gurih dan renyah, pas sekali untuk snack,” papar wanita yang memulai usaha sejak 2021.
Untuk memproduksi Maira Macaron, ibu yang sayang kepada anaknya ini, dibantu oleh 13 karyawan perempuan, warga di sekitar lokasi produksi.
“Untuk karyawan saya merekut ibu-ibu sekitar saja, karena bisnis ini dimulai pada saat awal masa pandemi Covid 19 banyak warga sekitar yang terdampak ekonomi,” papar ibu dua anak ini.
Dalam memasarkan produknya wanita paruh baya ini melakukan pemasaran secara online melalui market place dan media sosial. Selain itu, dia juga agresif untuk mencari peluang agar produknya dapat masuk ke ritel modern.
“Setelah mengurus sertifikasi Halal dan izin lainnya saya memasukan produk ke beberapa ritel modern, Alhamdulillah lolos dan masuk salah satunya Alfamart,” katanya.
Endah menambahkan satu di antara kiatnya bisa masuk ke ritel modern adalah melakukan penyesuaian dengan karakter bisnis ritel modern dan konsumennya. “Untuk masuk ke ritel modern saya melakukan perubahan packaging yang awalnya jar, dirubah menjadi pouch dengan gramasi tertentu. Hal ini berpengaruh terhadap handling produknya. Selain itu penyesuaian harga agar kompetetif dengan snack lainnya,” jelas Endah.
Hingga pertengahan 2022 Maira Macaron telah dipasarkan di 500 toko ritel modern. “Kerja sama dengan ritel modern sangat memberikan efek besar terhadap peningkatan penjualan. Saya bersyukur bisnis yang dimulai saat pandemi ini dapat survive dan memberikan manfaat juga bagi masyarakat sekitar,” pungkasinya.(afs)