UN Diganti dengan AN, Ini Penjelasan MKKS Cianjur
“Hal yang menjadi permasalahan adalah tinggal bentuk-bentuk soal ataupun yang nanti akan disampaikan kepada anak,” tuturnya.
Secara tidak langsung, lanjut Agam, sekolah harus memberitahu siswa bahwa saat ini pembelajaran lebih mengacu pada pemikiran tingkat tinggi. Ia berharap siswa-siswi bisa memahaminya.
“Sehingga guru pun secara tidak langsung harus memberikan penjelasan saat nanti anak berhadapan dengan soal, jangan sampai nanti proses pembelajaran dengan AKM tidak nyambung,” ujarnya.
Agam menjelaskan, apabila dilihat ketika UN masih berlaku, sekolah dengan sarana dan prasarana yang terbatas masih bisa berkoordinasi dengan sekolah yang fasilitasnya lebih lengkap. Sehingga, ia menilai sarana pendukung tidak menjadi masalah di Cianjur.
“Pada prinsipnya untuk di Cianjur kalau misalkan itu sudah menjadi program pemerintah, siap gak siap kita harus siap karena itu sudah menjadi kebijakan yang harus dilaksanakan,” pungkasnya.(afs/sis)