Universitas Indonesia Bentuk Tim Investigasi Audit Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

CIANJURUPDATE.COMUniversitas Indonesia (UI) melalui Dewan Guru Besar dan Senat Akademik (SA) resmi membentuk tim investigasi untuk melakukan audit akademik terkait pemberian gelar doktor kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo, menyatakan bahwa tim investigasi ini telah disusun dengan kolaborasi Senat Akademik.

“Kami telah membentuk tim investigasi bersama Senat Akademik,” ujar Harkristuti dilansir CNN pada Sabtu (19/10/2024).

Tim investigasi ini terdiri dari sembilan guru besar yang akan segera menjalankan tugasnya untuk melakukan audit akademik terkait proses pemberian gelar doktor kepada Bahlil.

Rapat Pimpinan Senat Akademik UI pada Kamis, 17 Oktober 2024, juga mengumumkan bahwa audit akademik akan mencakup Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, tempat di mana Bahlil meraih gelar doktor.

Menurut informasi dari CNNIndonesia.com, audit ini akan fokus pada tiga aspek utama.

Pertama, akan diteliti persyaratan penerimaan Bahlil sebagai mahasiswa program doktor di SKSG UI melalui jalur riset, termasuk syarat jenjang S2 dan publikasi ilmiah sebelumnya.

Kedua, audit akan memeriksa proses belajar-mengajar selama Bahlil menempuh program S3 di UI, seperti pemenuhan jumlah SKS sesuai dengan Peraturan Rektor dan catatan log book.

Ketiga, audit akan meninjau proses riset dan publikasi jurnal internasional yang dilakukan Bahlil.

Untuk melaksanakan tugas ini, UI membentuk tim investigasi sesuai dengan kewenangan Senat Akademik, yang diberi nama “Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.”

Tim ini terdiri dari anggota Senat Akademik dan Dewan Guru Besar dengan jumlah anggota ganjil, yakni 5, 7, atau 9 orang, dan diharapkan menyelesaikan tugasnya sebelum 30 Oktober 2024.

Bahlil Lahadalia baru-baru ini menyandang gelar doktor dari SKSG UI pada Rabu, 16 Oktober 2024, setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.”

Meski berhasil lulus dengan predikat cumlaude, publik menyoroti durasi studinya yang relatif singkat, yakni sekitar satu tahun dan tujuh bulan, hingga akhirnya lulus.

Menanggapi investigasi ini, Bahlil memilih tidak ambil pusing dan menyerahkan proses sepenuhnya kepada UI.

“Itu urusan UI,” ujar Bahlil ketika ditemui setelah upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, dilansir CNN Sabtu (19/10/2024).

Ia juga menegaskan bahwa studinya dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Saya menjalankan program doktor sesuai aturan UI, yang mensyaratkan minimal empat semester, dan semua tahapan sudah saya penuhi,” ungkapnya.

Bahlil juga menambahkan bahwa investigasi ini merupakan urusan internal UI dan bukan menjadi tanggung jawab pribadinya.

Exit mobile version