Usianya Lebih Dari Satu Abad! Ini dia Gereja Tertua di Cianjur yang Masih Ada Sampai Sekarang, Jadi Pusat Pengembangan Umat Kristen di Kota Santri
Namun, seiring dengan waktu, gereja ini mengalami renovasi menjadi bangunan permanen dengan desain Eropa yang khas, menggunakan balok kayu sebagai penopang utama struktur bangunan.
Meskipun telah lebih dari satu abad berlalu, arsitektur asli gereja ini masih dipertahankan, dengan balok-balok kayu yang kokoh menjadi saksi bisu perjalanan sejarahnya yang panjang.
Gereja Palalangon juga mencerminkan sejarah agama Kristen di Cianjur yang bermula dari misi para penginjil Belanda pada abad ke-19.
BACA JUGA:Â Warga Cianjur Optimis Timnas Indonesia Bisa Menang Melawan Uzbekistan, Siap Cetak Sejarah Baru
Misi ini tidak hanya memperkenalkan agama Kristen, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan komunitas Kristen yang kini menjadi bagian dari sejarah lokal.
Seiring dengan perkembangan waktu, komunitas Kristen di desa ini telah mengalami perubahan demografis yang signifikan, dengan mayoritas penduduk saat ini adalah Muslim.
Perpindahan lokasi gereja dari bukit ke dataran rendah setelah pembangunan Bendungan Cirata juga mencerminkan dinamika sejarah dan geografi yang memengaruhi kehidupan masyarakat setempat.
Keberadaan Gereja Palalangon di tengah desa yang kini mayoritas Muslim adalah contoh nyata dari keragaman agama dan harmoni yang dapat terjalin di Indonesia.
BACA JUGA:Â Sejarah Perang Sarung, Dari Simbol Perlawanan Malah Jadi Kekerasan di Bulan Ramadhan
Keberhasilan gereja ini dalam mempertahankan warisan arsitektur dan sejarahnya, sambil tetap beradaptasi dengan perubahan zaman, menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.