Usut Dugaan Pemotongan Bantuan Diniyah, GAGAK Gelar Unjuk Rasa di Kemenag Cianjur
![](/wp-content/uploads/2020/11/IMG_20201123_111601-scaled-780x470.jpg)
“Hari ini kita evaluasi dulu, besok kita akan laporkan ke kejaksaan. Jika ada bukti jelas untuk melaporkan ke kejaksaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua FKDT Kecamatan Pagelaran, Jamaludin yang ikut hadir dalam audiensi itu mempertanyakan diniyah mana yang menyatakan ada pemotongan BOP MDT.
“Harusnya didatangkan diniyah mana yang menyatakan ada pemotongan Rp3 juta itu. Kalau ada saya bisa percaya, tapi tadi tidak disebutkan,” terangnya.
Ia pun mengaku siap bertanggung jawab jika memang di Kecamatan Pagelaran ada pemotongan BOP MDT.
“Misalnya masih kurang puas, bisa dilihat bagiannya. Karena saya punya bukti,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Cianjur, Pardi memastikan tidak ada oknum Kemenag yang terlibat dalam masalah ini. Ia pun berani menjamin hal tersebut.
“Karena itu uang dari Kemenag pusat yang langsung masuk ke BOP Diniyah Takmiliyah dengan jumlah kabarnya Rp10 juta,” ungkapnya.
Lalu, menanggapi hal ini, Pardi mengatakan, masalah ini harus diselesaikan langsung bersama FKDT. Ia mengaku tidak tahu menahu soal masalah pemotongan BOP MDT tersebut.
“Jadi silakan ke FKDT, Kemenag tidak tahu menahu persoalan ini seperak pun,” ucapnya.
Ia pun berharap tidak ada kebohongan yang ada dalam masalah ini, jika memang ada oknum FKDT yang memotong BOP MDT, harus dijelaskan peruntukannya untuk apa.
“Karena Kemenag memberikan bantuan itu untuk penanganan Covid-19. Jadi kalau ke kabupaten tidak diberitahu, sudah langsung online makanya biar lebih jelas lebih baik dengan FKDT,” ungkapnya.