Berita

Utamakan Budaya Lokal! Pemkab Cianjur Melarang Study Tour Luar Kota demi Keselamatan Siswa

CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengambil langkah tegas melarang study tour ke luar kota bagi seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Cianjur.

Kebijakan ini diberlakukan sebagai respons atas kecelakaan tragis yang menimpa rombongan study tour SMK Lingga Kencana Depok di Kabupaten Subang .

“Keselamatan siswa menjadi prioritas utama,” tegas Bupati Cianjur, Herman Suherman saat diwawancarai pada Selasa (14/5/2024).

BACA JUGA: Pemkab Cianjur Perketat Izin Study Tour Usai Kecelakaan Bus di Subang

“Oleh karena itu, saya telah mengeluarkan surat larangan untuk study tour ke luar kota. Bagi sekolah yang mengajukan permohonan, akan kami kaji terlebih dahulu. Jika memang sangat diperlukan, barulah akan dipertimbangkan untuk diizinkan,” kata Herman.

Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa Pemkab Cianjur melarang study tour bukan hanya demi keselamatan, tetapi juga sebagai upaya untuk mengenalkan budaya dan wisata lokal kepada para siswa.

“Di Cianjur, banyak sekali tempat bersejarah dan wisata menarik yang tak kalah indahnya dengan daerah lain,” paparnya.

BACA JUGA: Diimbau Tak Keluar Kota! Pemprov Jawa Barat Terbitkan Surat Edaran Soal Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Bus di Subang

“Dengan mengenalkannya sejak dini, diharapkan siswa dapat terinspirasi untuk mengembangkan potensi daerahnya,” ucap dia.

Sebagai alternatif, Herman mendorong sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan study tour di dalam kota Cianjur.

“Banyak pilihan tempat edukatif dan menarik yang bisa dikunjungi, seperti situs-situs bersejarah, museum, taman wisata, dan lain sebagainya,” ujarnya.

BACA JUGA: Miris! Usai Ruang Kelas Rusak dan Ambruk, Siswa di 2 SD Pelosok Cianjur Belajar Beratapkan Terpal

“Selain menambah pengetahuan, study tour lokal ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah kelahiran,” imbuh dia.

Bupati Herman menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan menindak sekolah yang melanggar larangan ini.

“Sanksi tegas akan diberikan kepada sekolah yang bandel,” kata dia.

“Sekali lagi, keselamatan dan pengembangan budaya lokal menjadi fokus utama dalam kebijakan ini,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button