Viral di Twitter, Pelajar di Cianjur Mengaku jadi Korban Pelecehan Seksual

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seorang pelajar Cianjur bernama Mawar (bukan nama sebenarnya) berusia 16 tahun mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kakak kelasnya sendiri.

Mawar menceritakan kejadian itu kepada salah seorang temannya yang kemudian langsung disebarluaskan melalui thread di Twitter pada 7 Desember 2021 lalu.

Thread itu langsung viral dengan di-retweet oleh 3.259 orang dan disukai lebih dari 19 ribu pengguna Twitter.

Salah satu akun menceritakan kronologis kejadian bermula. Ia menyebut, pelecehan seksual itu terjadi tiga tahun lalu ketika Mawar menginjak kelas 8 SMP.

Terduga pelaku yang diketahui berinisial G mengajak Mawar untuk bermain antara pukul 7-8 malam di wilayah Kecamatan Cianjur.

Menunggu di Gapura

Mawar pun menerima ajakannya karena punya waktu luang. Akhirnya ia menunggu G menjemput di gapura perumahan dengan mengenakan dress dan berpikir akan nongkrong di kafe.

Namun, sampai waktu menunjukan pukul 9 malam, G belum juga datang dan mengabarkan sedang dalam perjalanan. Akan tetapi, G datang dengan membonceng teman laki-lakinya yang lain.

Alhasil, mereka berkendara dengan berbonceng tiga orang. Sesampainya di lokasi, GW membawa Mawar ke kontrakan milik temannya bernama B pada pukul 10 malam. Mawar tidak khawatir karena ada warung yang ramai di depan kontrakan itu.

Mawar langsung memberitahu posisinya kepada dua sahabatnya melalui WhatsApp. Setelah itu, ia masuk ke kontrakan dan mengobrol di ruang tamu.

Keasyikan ngobrol, waktu menunjukan pukul 11 malam. Mawar meminta G mengantarkannya pulang ke rumah.

Namun, G belum bisa melaksanakan keinginan Mawar karena motornya sedang dipinjam teman. Warung yang ada di seberang kontrakan pun berangsur sepi.

Salah satu teman G yang meminjam motor kembali ke kontrakan membawa kantong plastik dan membawa gelas plastik. Mawar menyadari bahwa minuman yang dibawa ialah miras.

Namun, Mawar dengan tegas mengaku tidak meneguknya satu tetes pun. Ia terus meminta pulang karena waktu sudah menuju tengah malam. Ia tidak berani pulang sendiri karena sudah larut.

Awal Mula Pelajar Cianjur jadi Diduga Korban Pelecehan Seksual

Kemudian, G masuk ke kamar. Mawar tidak tahu apa yang dilakukannya meskipun pintunya terbuka, ia hanya berpikir cara untuk bisa pulang.

Lima menit kemudian, G memanggil Mawar untuk meminta bantuan di dalam kamar. Mawar pun masuk ke kamar, dan segera berusaha keluar kamar setelah membantunya. Namun, pintu tiba-tiba tertutup dari luar.

Mawar ditarik duduk oleh G. Ponsel Mawar pun tertinggal di luar. Ia mencoba menghindari G namun tenaganya tak sepadan dengan Mawar.

G pun melancarkan aksinya, ia melakukan pelecehan seksual kepada Mawar. Atas hal itu, Mawar terkejut dan menangis, badannya lunglai lemas.

Setelah kejadian itu, Mawar diantarkan pulang oleh salah seorang teman G. Sampai akhirnya, Mawar dan G kehilangan kontak selama tiga tahun.

Selama tiga tahun, Mawar mengaku harus mengalami stres dan depresi. Prestasi di sekolah menurun, keaktifan di organisasi pun terpaksa ia tinggalkan.

Cianjur Update berhasil menghubungi Mawar yang berani memberikan informasi tambahan. Mawar mengatakan, saat ini ia masih bersekolah di salah satu SMA di Cianjur.

“Kalau pelaku itu masih sekolah kelas 12,” kata dia kepada Cianjur Update, Sabtu (11/12/2021).

Diketahui, G merupakan salah satu siswa di salah satu SMK di Cianjur.

“Pelaku sempat ngehubungin pada tanggal 7 Desember 2021 dan meminta bertemu kembali. Tetapi, saya tolak,” ucap dia.

Sempat Datangi Rumah G

Mawar mengaku pernah mendatangi rumah G pada 5 Desember 2021. Ia bertemu dengan orang tua G dan menjelaskan semua kejadian itu. Namun ia malah disudutkan dan dituduh bahwa kejadian itu atas dasar suka sama suka.

“Saya tidak mau mendengar kembali kalimat yang menyakitkan pada tanggal 5 Desember 2021 lalu saat bertemu dengan keluarganya,” jelas dia.

“Di situ pun pelaku meminta maaf atas kesalahannya. Tetapi saya tidak respon apapun DM Instagram dari pelaku,” ungkap Mawar.

Orang tua Mawar tidak tahu akan kejadian ini. Ia mengaku merahasiakan hal yang menimpanya dan belum mendapatkan waktu yang tepat untuk menyampaikan apa yang ia alami.

“Karena orang tua saya baru saja tertimpa musibah atas penipuan sejumlah uang yang memang nominalnya cukup besar oleh rekannya. Maka, saya cukup segan untuk berbicara dengan mereka karena memang kondisinya belum memungkinkan,” kata dia.

Mawar mengaku sudah melapor pelecehan seksual ini ke KemenPPPA dan sudah dilanjutkan oleh UPTD Cianjur. Mawar juga sudah melapor ke polisi melalui aplikasi Polisiku.

Hingga berita ini diterbitkan Cianjur Update belum berhasil mengonfirmasi kepolisian atau pun UPTD KemenPPPA Kabupaten Cianjur.(*)

Exit mobile version