CIANJURUPDATE.COM – Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni panggil Kepala Sekolah SMA Sulthan Baruna Cianjur pasca adanya program test kehamilan kepada siswinnya yang Viral dimedia sosial.
“Saya kemarin pada hari Jumat sudah memanggil kepala sekolah SMA Sulthan Baruna beserta Wakil kepala kekolahnya untuk menanyakan terkait program test kehamilan kepada siswinya,” ungkap dia saat dikonfirmasi, Sabtu (25/1/2025).
Ia menjelaskan, pada kesimpulannya pada waktu dipanggil kepala sekolah menceritakan bahwa pertama memang ada pogram yang masuk dalam projek Pelajar Pancasila, dalam rangka implementasi nilai-nilai karakter disatuan pendidikan atau mencegah kenakalan remaja.
“Nah dalam program salah satunya ada pelajar bebas narkoba, mereka berkoordinasi dengan BNN, ada pelajar bebas dari kenalpot brong dan yang disorot yang ini program test kehamilan kepada siswi,” ungkap dia.
“Namun pada waktu saya tanya ini urgensinya apa?, memeng ini sudah kesepakatan dari orang tua siswi, cuman ini memberikan rasa kekhawatiran dan resah kepada murid, apalagi ketika ada hal yang memang ada dan terjadi, mereka akan malu,” sambung dia.
Dalam hal ini, lanjut dia, pihaknya meminta program test kehamilan ini diganti, langkahnya, tritmennya dan strategi nya. Jangan seperti ini, lebih baik progamnya di pencegahan.
“Tapi mereka sudah menyadari karena memang banyak cara-cara lain, dari pada cara test kehamilan seperti itu,” tuturnya.
Namun, menurutnya, ini merupakan kesalahan dari pengawasan kepala sekolah, karena kepala sekolah tidak menginformasikan bawah tidak boleh di dokumentasikan.
“Hal ini sebetulnya menjadi sebuah kekurangan, hal ini pun perlu diperbaiki. Maka dari itu kami melayangkan surat kepada kepala sekolah ini supaya melaksanakan program penguatan karakter dengan cara-cara yang santun dan menjaga privasi anak,” ucap dia.
Selain itu, pihaknya menanyakan terkait kenapa hal ini bisa di video dan disebar luaskan di media sosial oleh guru yang berada di sekolah tersebut.
“Maka dari itu saya menekankan kepada kepala sekolah ini agar melakukan pembinaan kepada guru-guru dalam hal etika, baik dalam etika komunikasi harian maupun etika komunikasi di media sosial,” imbuhnya.
Dari kejadian ini, Nonong menghimbau kepada para kepala sekolah agar bijak dalam membuat program dan mengimplementasikan program.
“kemudian juga saya meminta agar kepala sekolah mengedukasi kepada guru-guru agar memiliki etika di dalam menggunakan media sosial,” tutup dia.