Waduh! 12 Sekolah di Bandung Terpapar Covid-19, PTMT Dihentikan Sementara
Kang Emil juga berpesan, apa yang dilakukan Pemkot Bandung juga harus dilakukan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
“Saya apresiasi, tinggal tingkatkan kewaspadaan lagi apakah sudah divaksin atau belum. Karena belum semua anak-anak dan pelajar di vaksin juga, kecepatan vaksinasi Jawa Barat sudah baik 400 ribuan per hari tertinggi di Indonesia. Jumlah vaksin dosis juga tertinggi sudah 30 juta, 20 juta dosis 1 dan 10 jutaan dosis 2,” paparnya.
Ia berharap, dengan tes acak ini bisa memberikan kenyamanan kepada para siswa dalam kegiatan PTMT.
“Mudah-mudahan dengan pola kewaspadaan ini, makin hari makin tenang bahwa mereka yang tatap muka tetap terjaga melalui proses random sampling ini,” bebernya.
Saat disinggung apakah di daerah lain terjadi juga penutupan sekolah karena paparan Covid-19, Kang Emil sebut belum mendapat laporan.
“Belum ada laporan, mungkin nanti saya dorong. Jangan-jangan, testing rutin tapi tidak di sekolah, saya akan arahkan setelah ada di Bandung ini untuk melakukan pengetesan (sekolah di daerah lain),” imbuhnya.
Ia juga akan menggelar rapat evaluasi bersama Komite penanganan Covid-19 di setiap daerah, untuk membahas permasalahan ini.
“Minggu ini saya rapat membahas fenomena ini, setiap Minggu kan kita rapat membahas isi mingguan. Pembahasannya Minggu ini membahas random sampling di sekolah,” sebutnya.
Kang Emil menambahkan, penutupan sekolah diajukan sesuai hasil tes acak yang dilakukan. Jadi, jika ditemukan satu atau dua orang yang positif, sekolah tidak langsung ditutup, melainkan akan dilakukan secara proporsional.(sis)