Nasional

Waduh! Arti Kata Perempuan di KBBI Mengandung Makna Negatif, Begini Isinya

“KBBI itu adalah kamus yang dituliskan berdasarkan penggunaan oleh penutur bahasa Indonesia yang dulu bahasa Melayu itu, dari dulu sampai sekarang. Jadi kata-kata yang ada di situ, itu sesungguhnya merupakan histori yang mana duluan hadir,” kata Abdul Khak, Selasa (2/2/2021).

Menurutnya, pencatatan definisi perempuan tersebut mengikuti dinamika pemakaian bahasa di masyarakat.

“Karena itu, bentuk-bentuk gabungan ya. Bahwa di situ tidak ada gabungan yang berkonotasi positif, ya mungkin memang masyarakat kita belum membentuk. Artinya, yang di luar di situ, perempuan positif artinya,” ujarnya.

“Kalau ada bentukan lain yang bersifat positif dan dipakai masyarakat, tersebar di media dan dipakai di mana-mana, tentu akan dicatat KBBI menjadi salah satu bentukan di situ,” lanjutnya.

Dia mencontohkan pemakaian kata gabungan ‘perempuan jalang’. Kata gabungan tersebut, lanjutnya, tercatat karena dulu memang digunakan oleh masyarakat. Selain itu, dia membandingkannya dengan kata ‘canggih’, yang maknanya kini sudah tidak dipakai.

“Sebagai perbandingan, di KBBI kata canggih itu ada makna yang sudah tidak digunakan. Yang maknanya bawel, cerewet. Itu sudah tidak digunakan karena zaman berubah. Canggih itu teknologi,” jelasnya.

Abdul mengaku sudah mendapatkan protes itu beberapa minggu lalu. Dia mempersilakan siapa pun jika ada yang ingin berkorespondensi dengan Badan Bahasa.

“Saya mendapatkan itu beberapa minggu sebelumnya. Kalau menyurati ke kami, ya akan kami jawab,” tandasnya.(sis)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button