CIANJURToday– Menyusul diselenggarakannya Pemilihan Mister dan Miss Gaya Dewata di Bali oleh Yayasan Gaya Dewata, Rabu (10/10/2018), Kabupaten Cianjur diketahui mengirimkan peserta pada ajang tersebut. Acara itu merupakan ajang kompetisi keterampilan bagi kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Jumlah LGBT sendiri di Kabupaten Cianjur meningkat sebanyak 40 persen dari 2.000 orang tahun 2017 menjadi 2.805 orang pada tahun 2018. Data tersebut dipaparkan oleh Wakil Bupati (wabup) Kabupaten Cianjur, H Herman Suherman.
”Data ini didapat dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya hanya sekitar 2.000 orang dan kami terus melakukan upaya dengan mensosialisasikan bahaya LGBT terutama ke sekolah-sekolah” paparnya.
Herman mengatakan dari jumlah tersebut 40 persen mengidap penyakit AIDS dan kebanyakan dari lelaki penyuka sesama jenis. Meningkatnya jumlah penyuka sesama jenis ini, kata dia, dikarenakan pergaulan dan gaya hidup. Biasanya satu orang penyuka sesama jenis menularkan penyakitnya ini dengan mencari pasangan lebih dari satu orang.
”Bahayanya para penyuka sesama jenis mencari pasangannya untuk menularkan penyakitnya lebih dari satu pasangan” ujarnya.
Herman menambahkan para penyuka sesama jenis ini dari berbagai macam usia terutama usia rentan yakni masih sekolah atau beranjak dewasa. Dia juga mengecam keras adanya warga Cianjur yang berpartisipasi pada ajang Miss Gaya Dewata 2018.
”Saya terus berupaya untuk menanggulangi masalah ini dengan cara setiap hari Senin keliling ke sekolah-sekolah mengantisipasi penyebaran seks menyimpang ini. Adapun mengenai nama Kabupaten Cianjur yang diclaim mengikuti kegiatan ini saya sangat mengecam,” katanya.
Selain itu, Pemkab Cianjur juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan lagi program iman dan taqwa kepada warga Cianjur.
”Dengan menggandeng MUI program iman dan taqwa seperti menghidupkan kembali magrib mengaji, adanya pengajian di sekolah, program sholat berjamaah dan kegiatan-kegiatan keagamaan insya Alloh bisa melindungi warga Cianjur dari pengaruh LGBT” pungkasnya.(arm)