CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Warga di bantaran sungai harus waspada. Terlebih bagi masyarakat yang kerap beraktivitas di sungai. Kenali ciri atau tanda akan terjadinya banjir bandang alias caah dengdeng yang kerap datang secara tiba-tiba.
Sungai akan memberikan sinyal tanda bahaya jika sewaktu-waktu terjadi banjir. Namun sekuat apapun tanda yang diberikan, akan lebih bijak jika masyarakat tak beraktivitas di sekitar sungai saat musim hujan seperti saat ini.
Kordinator Relawan Tangguh Bencana (Retana) Kecamatan Cipanas, Heri Saputra, menyebut ada empat tanda atau ciri yang bisa dikenali ketika akan terjadi banjir bandang atau caah di sungai.
Pertama, saat curah hujan tinggi aliran sungai akan terlihat menyurut. Hal itu karena tertahan oleh material longsor di daerah hulu atau sepanjang aliran sungai. Kemudian, air akan meluap naik dan mengalir dengan cepat.
Kedua, air sungai akan berubah warna menjadi keruh karena tercampur dengan tanah dan lumpur. Lalu, datang suara gemuruh dari arah aliran sungai. Hal ini merupakan pertanda air dan lumpur serta batu atau batang pohon sedang bergerak.
Ketiga, banjir bandang bisa dideteksi dari alat peringatan dini yaitu alat takeran hujan Wire Exstensometer.
Keempat, waspada jika hujan deras dengan waktu yang cukup lama. Hal ini akan memicu terjadinya banjir bandang yang disebabkan sungai tidak bisa membendung aliran air.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Cianjur kususnya masyarakat Cipanas mengingat cuaca saat ini tidak menentu, harap berhati-hati,” ujarnya kepada Cianjur Update, baru-baru ini.
Ia juga mengingatkan warga untuk meninggalkan sungai jika melihat permukaan air sungai naik 10-30 cm agar waspada. Apalagi ketika cuaca di pegunungan nampak mendung.
“Kenali potensi-potensi bencana yang rentan terjadi khusunya bagi yang hendak melakukan aktivitas di pinggir kali atau sungai. Seperti mandi dan memancing agar senantiasa waspada ketika melihat cuaca di hulu sungai mulai mendung,” tandasnya.
(ct6/rez)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
