CIANJURUPDATE.COM – Kejadian tragis yang terjadi di Jalan Suroso, Desa Solokpandan, Cianjur, Rabu (8/1/2025) malam, menyisakan rasa takut yang mendalam di kalangan warga kota santri.
Tragedi yang melibatkan geng motor ini menewaskan seorang remaja, MZB (16), dan membuat dua remaja lainnya, MGS (16) dan SY (18), terluka parah.
Aksi brutal tersebut semakin menambah kekhawatiran warga akan keselamatan mereka, terutama saat malam hari.
Salah seorang warga, Dedi (27), yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa insiden itu membuatnya merasa sangat tidak aman.
“Setiap malam saya udah nggak berani lagi keluar malam, apalagi bawa motor,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa kejadian tersebut membuatnya berpikir dua kali untuk pergi ke luar rumah setelah matahari terbenam.
BACA JUGA: KPK Tanggapi Desakan Pemeriksaan Jokowi Terkait Laporan OCCRP
“Biasanya sih, kalo malam saya masih sering nongkrong sama temen-temen, tapi sekarang kayaknya udah harus mikir ulang,” lanjut Dedi.
Menanggapi kejadian yang baru-baru ini terjadi, ia mengaku heran dengan apa yang dilakukan anak muda zaman sekarang.
“Saya nggak habis pikir, anak-anak muda kok bisa sebrutal itu,” kata Dedi.
Keamanan yang terusik ini semakin terlihat dari keluhan warga lainnya, seperti Evi (29), yang juga merasa resah dengan maraknya kejadian serupa di wilayah tersebut.
“Kalo ada motor lewat ngebut gitu kadang-kadang malah jadi suka kaget sendiri, takut diserang atau dikejar,” ungkapnya.
Evi menuturkan bahwa rasa takut semakin meningkat, terutama setelah mengetahui bahwa para pelaku geng motor tersebut menggunakan senjata tajam.
BACA JUGA: Cegah DBD, Pemdes Sukamanah Cugenang Lakukan ‘SABER PUNGLI’ dan Fogging
“Nggak nyangka aja, ini kan daerah kita, terkenal kota santri, tapi kok jadi begini,” imbuh Evi.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB itu bermula dari sebuah kejar-kejaran di jalanan sepi.
Tiga remaja yang sedang mengendarai sepeda motor terlibat pengejaran dengan kelompok geng motor.
Kejadian tersebut berakhir tragis setelah motor korban menabrak trotoar dan wajahnya tertancap di pagar pembatas jalan.
Pihak kepolisian yang datang ke lokasi segera melakukan penyelidikan, namun sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas geng motor yang terlibat.
Meski begitu, rasa khawatir di kalangan warga semakin terasa. Banyak dari mereka yang berharap agar pihak berwajib lebih serius dalam mengatasi maraknya aksi kekerasan ini.
Malam yang biasanya tenang kini berubah menjadi malam yang penuh ketakutan. Tak hanya para remaja yang merasa terancam, tetapi juga orang dewasa yang khawatir akan keselamatan keluarganya.
“Kalau begini terus, kita bisa nggak tidur tenang,” ujar Evi.