CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sejumlah warga terdampak gempa Cianjur sudah mulai membersihkan puing-puing bangunan untuk membangun dan memperbaiki rumah yang rusak. Hal ini menyusul masa transisi penanganan bencana di Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan pantauan Cianjur Update di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Minggu (25/12/2022), tampak beberapa warga dibantu personel TNI mulai membersihkan puing-puing bangunan rumah yang hancur dan rusak. Dalam waktu dekat, beberapa warga akan melaksanakan perbaikan.
Bupati Cianjur H Herman Suherman mengatakan, di masa transisi ini diharapkan masyarakat yang terdampak bisa sedikit-sedikit kembali ke rumahnya apabila masih layak huni.
“Sementara lainnya itu kami beri bantuan seperti tenda keluarga dan huntara (Hunian sementara). Karena, jika masa tanggap darurat ini diberhentikan sekaligus, masyarakat belum siap,” kata dia dihubungi Cianjur Update, Minggu (25/12/2022).
Di masa transisi ini, lanjut dia, pembangunan pun akan segera dilakukan oleh pemerintah bagi rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
Soal huntara, kata Herman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur telah memerintahkan OPD di tiap kecamatan untuk mendata dan mencari lahan. “Kalau sekiranya memungkinkan, akan kami bantu,” jelas Herman.
BACA JUGA: Soal Keramaian Saat Natal, Bupati Cianjur: Lebih Baik Bantu Korban Gempa
Sementara itu, Kepala Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Hendi Saepul Maladi mengatakan, sampai saat ini belum ada aturan terkait pembangunan rumah berat. Di Desa Nagrak sendiri ada sekitar 800 rumah rusak berat akibat gempa.
“Soal pembangunan, khususnya untuk yang rusak berat ini belum keluar juknisnya dari pemerintah. Jadi, apakah bisa dilakukan secara mandiri, atau oleh pemerintah. Padahal, kami ingin warga itu bisa cepat kembali ke rumahnya masing-masing,” jelas dia.
Hingga saat ini, lanjut Hendi, Desa Nagrak pun belum mendapatkan bantuan tenda keluarga dan huntara dari Pemkab Cianjur. Namun, pihaknya mendapatkan beberapa huntara dari relawan.
“Huntara juga kami masih membutuhkan karena warga masih di tenda darurat. Kalau soal tenda keluarga besok kami mengajukan lagi, mudah-mudahan bisa dapat,” ucap dia.
Pada masa transisi ini pun, dapur umum menjadi kekhawatiran karena tidak mendapatkan suplai seperti di masa tanggap darurat. Hendi menjelaskan, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah memberikan bantuan untuk dapur umum.
“Awalnya dapur umum itu kita simpan di desa. Tetapi, lebih baik di wilayah masing-masing. Alhamdulillah, Kemensos memberikan bantuan berupa alat dan perlengkapan dapur umum, mudah-mudahan memperingan warga,” tutup dia.(afs)