CIANJURUPDATE.COM – Warung darurat kembali bermunculan di sepanjang jalur Puncak, Cianjur-Bogor.
Dalam merespons hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor akan mengambil langkah tegas untuk menertibkan warung darurat di kawasan Warpat, Puncak.
Instansi terkait juga diminta untuk cepat tanggap dalam menangani dan menata kawasan Puncak agar pedagang liar tidak lagi beroperasi di sepanjang jalur tersebut.
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, mengungkapkan bahwa munculnya kembali warung darurat pasca pembongkaran menjadi perhatian serius bagi Pemkab Bogor.
“Hari ini, kami akan membahas banyaknya bangunan yang melanggar peraturan di Setda Kabupaten Bogor, termasuk keberadaan pedagang yang menggunakan sepeda motor dan mobil di Jalur Puncak,” ujarnya pada Senin (14/10/2024).
Anwar menegaskan bahwa sesuai dengan aturan yang berlaku, pihaknya akan melaksanakan sejumlah prosedur sebelum mengambil tindakan tegas berupa pembongkaran.
“Sesuai Perbup tentang tata cara penindakan bangunan melanggar, kami akan mulai dengan pemeriksaan dan teguran, sebelum melanjutkan ke langkah pembongkaran. Namun, kami berharap mereka secara sukarela membongkar bangunan mereka sebelum kami melakukan tindakan tegas,” jelasnya.
BACA JUGA: Lebih Besar, Ini Alasan Ikon Tugu Botol Kecap di Puncak Dibangun Kembali
Lebih lanjut, Anwar menambahkan bahwa Pemkab Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk meramaikan lokasi relokasi para pedagang di Rest Area Gunung Mas.
“Relokasi telah disediakan, dan kami juga mengadakan berbagai event untuk menarik pengunjung. Namun, kami tidak mengetahui alasan mengapa mereka kembali ke lokasi sebelumnya,” tuturnya.
“Untuk pedagang yang kembali berjualan di tempat lama, kami pasti akan mengambil tindakan lanjutan,” tegas dia
Anwar juga meminta instansi lain untuk berkolaborasi agar Jalur Puncak tidak kembali dipadati pedagang liar.
“Tentu kami tidak bisa sendiri. Semua pihak harus terlibat. Pedagang yang menggunakan kendaraan bukan tupoksi kami, melainkan bagian dari Dishub. Para pemegang alas hak juga harus segera memasang plang dan pagar untuk mencegah kembali munculnya warung darurat,” tegasnya.
“Kami menghadapi tantangan ketika tidak ada respons cepat dari pihak lain. Padahal, kawasan tersebut sudah bersih. Dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak,” tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa para pedagang di kawasan Puncak Bogor nekat kembali berjualan setelah penertiban dilakukan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pedagang Nekat Kembali Berjualan di Kawasan Puncak Bogor Pasca Penertiban
Mereka mendirikan tenda darurat di atas puing-puing bangunan yang sebelumnya dibongkar oleh pihak berwenang.
Berdasarkan pantauan CianjurUpdate, kawasan Warpat, yang berada di perbatasan Bogor dan Cianjur, kini dipenuhi warung-warung darurat.
Para pedagang menggunakan terpal sebagai tenda untuk membangun warung sementara.
Meskipun terlihat sederhana dari luar, warung-warung tersebut diatur dengan cukup rapi di bagian dalam, dilengkapi dengan meja dan kursi yang mirip dengan kondisi sebelum pembongkaran.
Keindahan pemandangan perkebunan teh yang menghampar luas tetap menjadi daya tarik bagi pengunjung, meskipun lokasi tersebut masih dipenuhi puing-puing bangunan.
Banyak wisatawan, baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil, kembali mengunjungi Warpat.
Bahkan, banyak pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya yang mampir untuk menikmati hidangan dan panorama alam Puncak yang menawan.
BACA JUGA: Cagub Jakarta Janji Perluas Jaringan Transjakarta hingga Cianjur dan Puncak
Salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa warung darurat tersebut mulai berdiri kembali hanya beberapa pekan setelah penertiban.
“Iya, setelah beberapa minggu ditertibkan, kami membangun lagi warungnya, tapi tidak permanen. Kami hanya menggunakan terpal untuk sementara,” ujarnya pada Sabtu (12/10/2024).