Waspada! Ada 20 Titik Rawan Longsor di Jalur Cianjur Selatan
![Waspada! Ada 20 Titik Rawan Longsor di Jalur Cianjur Selatan](/wp-content/uploads/2021/11/IMG-20211118-WA0007-780x470.jpg)
Selain itu, BPBD Kabupaten Cianjur pun sudah mencatat kejadian kebencanaan sejak Januari hingga November terhitung sudah ada 149 telah terjadi.
Masing-masing bencana di antaranya banjir sebanyak 26 kejadian, tanah longsor 102, puting beliung 18, abrasi 1, dan pergerakan tanah 1 kejadian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Cianjur, Taufik Zuhrizal mengatakan, risiko bencana Cianjur saat ini berada di indeks risiko bencana nasional rangking 4 dan untuk provinsi rangking 1.
Selain itu, sebutnya, di 32 kecamatan, 354 desa dan 6 kelurahan semua memiliki potensi kebencanaan, walaupun tiap kecamatan itu berbeda-beda potensi kebencanaannya.
“Kita tahu, dari mulai utara sampai ke selatan Cianjur itu memiliki risiko bencana. Ada sekitar 10 potensi kebencanaan yang ada di Kabupaten Cianjur,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).
Ia menilai, wilayah Cianjur memiliki potensi bencana gunung berapi, gempa bumi, pergerakan tanah, longsor, dan banjir bandang
“Contohnya, di Karangtengah dan Haurwangi itu sudah padat penduduk, masyarakatnya tidak begitu ramah dengan lingkungan. Sehingga beberapa kejadian mengakibatkan banjir,” jelasnya.
Sementara itu, wilayah Cianjur selatan juga memiliki potensi bencana seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung hingga Tsunami.
“Dari mulai Cibeber hingga ke selatan, potensi banjir, pergerakan tanah, longsor, puting beliung, bahkan potensi tsunami di Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta itu semua ada,” bebernya.