Wisatawan Meningkat Usai Lebaran, Satgas Cianjur Khawatir Terjadi Klaster Covid-19

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kaupaten Cianjur khawatir terjadi klaster baru setelah masa libur Lebaran. Mengingat, selama masa larangan mudik pun masih banyak pemudik yang lolos penyekatan.

Selain itu, tempat wisata pun kerap banyak dikunjungi oleh para masyarakat yang tidak mudik. Bahkan, tak sedikit yang mengabaikan protokol kesehatan dengan berkerumun.

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menyebut, saat ini persentase zona hijau di Kabupaten Cianjur berada di kisaran 98 persen.

“Setelah Lebaran belum bisa dinilai karena memang sampel pemeriksaan itu dikirim semua ke Labkesda provinsi, sementara di sana belum pelayanan. Baru hari ini mulai dan biasanya hasilnya lima hari kemudian,” jelas dia kepada Cianjur Update, Senin (17/5/2021).

Melihat fakta di lapangan, Yusman mengaku khawatir terjadi klaster baru di Kabupaten Cianjur usai libur Lebaran. Namun, ia berharap hal itu tidak terjadi.

“Tapi, melihat kemarin yang di Pantai Cidaun yang baru agak khawatir juga,” ucap dia.

Pihaknya pun mengamanatkan kepada para kepala desa agar memperketat para pengunjung wisata. Hal ini agar memudahkan ketika melakukan tracing.

“Intruksinya lebih ke daerah wisata yang banyak dikunjungi, yang ketika banyak kasus itu perlu dikembangkan tracingnya,” jelas dia.

Hanya untuk Wisatawan Lokal

Salah satunya adalah, tingkat kunjungan Wisatawan ke wana wisata Pokland Kecamatan Haurwangi mengalami peningkatakan saat libur Idul Fitri 1442 hijriah.

Diketahui, sejak pertama libur Idul Fitri kunjungan wisatawan lokal ke Wisata Pokland alami kenaikan. Meskipun, peningkatannya tidak terlalu signfikan.

Pengelola Wana Wisata Pokland, Ayi Juanda mengatakan, sesuai aturan pemerintah pengunjung ke tempat wisata dibatasi 50 persen. Sehingga hanya bisa menampung 500 orang Pengunjung.

“Dari hari pertama tingkat kunjungan naik, dari pertama hanya 100 pengunjung dan di akhir libur sebanyak 300 orang. Jadi belum mencapai 50 persen dari aturan pemerintah,” kata dia kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).

Ayi menjelaskan, pengunjung yang diperolehkan masuk hanya dari lokal saja, sedangkan pengunjung dari luar daerah terpaksa tidak diterima dan diputar balik.

“Saat ini kami hanya menerima wisatawan lokal. Selain itu, para pengunjung juga harus mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Herlan (29) salah seorang pengunjung asal Kecamatan Karangtengah mengatakan, dirinya datang dengan keluarga untuk berlibur saat liburan hari raya Idul Fitri.

“Mudik tidak bisa. Jadi kami memilih untuk liburan dan mencari udara yang sejuk untuk berkumpul dengan keluarga,”tuturnya.

Herlan mengungkapkan, untuk harga tiket masuk sangat terjangkau dan sesuai untuk liburan keluarga. Selain itu, saat masuk juga diperiksa terlebih dahulu protokol kesehatan.

“Tiket terjangkau dan tingkat kunjungan juga tidak terlalu banyak jadi udaranya masih segar tapi masih ramai oleh wisatawan,” kata dia.(afs/rez)

Exit mobile version