CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Jembatan gantung terpanjang di dunia akan dibangun di kawasan Barubolang TNGGP, wilayah kerja Resort PTN Cisarua Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, jembatan yang akan dibangun dengan panjang 530 meter tersebut, digadang-gadang akan mengalahkan Jembatan Arouca di Portugal yang memiliki panjang 516 meter.
Jembatan tersebut akan dibangun oleh PT Eigerindo Multy Produk Industri (EMPI) dan diperkirakan rampung pada 2023 mendatang.
Menparekraf Sandiaga Uno sangat mengapresiasi semua pihak atas dilakukannya pembangunan tersebut dan diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia.
“Kita harapkan ini menjadi suatu kebanggaan bukan hanya dari Jawa Barat tapi juga buat Indonesia. Ini merupakan persembahan kita untuk ikon pariwisata dunia,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Chairman PT EMPI, Ronny Lukito melalui Humas TNGGP, Agus Deni mengatakan, kawasan Barubolang TNGGP memiliki hamparan hujan tropis yang sangat luas di dalamnya.
Sehingga, lanjutnya, PT EMPI akan berfokus pada tropical adventure atau petualangan iklim tropis untuk mengembangkan kawasan Barubolang menjadi kawasan ekowisata Eiger Adventure Land (EAL). Salah satunya akan membangun jembatan gantung terpanjang di dunia.
“Pembuatan jembatan gantung sepanjang 530 meter ini direncanakan akan rampung pada 2023 dan akan mengalahkan Jembatan Arouca di Portugal sepanjang 516 meter,” ujarnya kepada Cianjur Today, Selasa (19/10/2021).
Ia menyebut, kawasan ekowisata ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik taman nasional di Indonesia, khususnya di TNGGP.
“Termasuk bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah di Jawa Barat,” paparnya.
Direktur EAL, Imanuel Wirajaya menuturkan, lokasi ini akan berdiri di lahan seluas 325.89 hektar.
Sebagian lokasinya berada pada Zona Pemanfaatan Barubolang TNGGP melalui Perizinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam pada kawasan konservasi (PB- PSWA) seluas 253.66 hektar.
“Sisanya berada pada lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN VIII melalui skema Perjanjian Kerjasama (PKS) seluas 72.23 hektar,” ucapnya.
Selain membangun jembatan sepanjang 530 meter ini, kata dia, EAL juga akan menghadirkan cable car sepanjang 863 meter.
Kedua iconic landmark tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menitikberatkan pada kegiatan tropical adventure. Seperti forest adventure, cultural walk, adventure playground, traditional village, tempat penginapan bernuansa alam, wellness and sanctuary, hiking, camping, overlanding, dan kegiatan alam lainnya.
“Kami bertekad untuk menjaga alam tersebut dengan mengelola sebaik mungkin. Termasuk melestarikannya sebagaimana tertuang dalam Rencana Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (RPSWA), berupa pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan ekosistem,” tuturnya.
Ia memaparkan, beberapa tahapan kegiatan pelestarian lingkungan sudah dilakukan sejak awal sebelum pembangunan sarana prasarana wisata alam.
“Di antaranya inventarisasi flora dan fauna untuk melihat rona awal kondisi flora dan fauna, serta penanaman pohon asli TNGGP di area perbatasan agar kawasan tersebut makin rindang saat dibuka nanti,” tandasnya.(ren/sis)