ClANJURUPDATE.COM – Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia, Selasa (19/3/2025), menerima kunjungan sejumlah tamu mancanegara sebagai bagian dari persiapan menuju Cianjur International Culture Art Festival (CICAFest) 2026.
Kunjungan ini dihadiri oleh James dan Sapphire Olivia Oneil dari Inggris serta Mr. Salim dari Belanda, yang tertarik untuk menjalin kolaborasi dalam mengangkat budaya Cianjur ke tingkat internasional.
Kedatangan para tamu disambut hangat oleh Ketua Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia, Neng Wina Rezky Agustina, S.Sn., M.Sn., yang juga Dosen Universitas Suryakancana Cianjur. Menurutnya, kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan budaya Cianjur secara lebih luas.
BACA JUGA: Lokatmala Foundation Gelar Program Seni Budaya Bertajuk CIANJUR 1834
“Kedatangan James, Mr. Salim, dan Sapphire Olivia Oneil menjadi bukti bahwa kebudayaan Cianjur memiliki daya tarik global. Kami di Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia terus berkomitmen untuk menggali, merawat, dan mempromosikan budaya lokal agar dapat menjadi bagian dari ekosistem seni dan budaya dunia. Program Cianjur 1834 yang sedang berjalan hingga tahun 2025 menjadi fondasi menuju CICAFest 2026, yang akan menjadi panggung bagi budaya Cianjur untuk mendapatkan perhatian yang lebih luas,” ujar Neng Wina.
Sapphire Olivia Oneil, seorang model asal Inggris, mengungkapkan kekagumannya terhadap kebudayaan Cianjur. “Saya sangat terkesan dengan keindahan seni dan budaya di sini. Ada banyak potensi yang bisa diperkenalkan kepada dunia internasional, dan saya berharap bisa ikut serta dalam festival ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Olivia dan rombongan sempat ikut menari dengan anak-anak dan pembimbing Kelas Tari di Studio Lokatmala Jl. Pasirgede Raya Cianjur.
Sebagai bagian dari persiapan menuju CICAFest 2026, Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia saat ini tengah menggelar program Cianjur 1834 sepanjang tahun 2025. Program ini menghadirkan berbagai kegiatan budaya, sejarah, dan seni, termasuk seminar, pameran, pertunjukan seni, serta penelitian mendalam tentang peristiwa-peristiwa penting yang membentuk identitas Cianjur.
“Kami percaya bahwa budaya adalah jembatan yang menghubungkan manusia lintas bangsa. Dengan CICAFest 2026, kami ingin menghadirkan ruang dialog antarbudaya yang memperkaya wawasan, mempererat persahabatan, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas dalam bidang seni, sejarah, dan pariwisata,” tambah Neng Wina.
BACA JUGA: Sambut Ramadhan, Warga Adat Miduana Gelar Mandi Kahuripan Ritual Penyucian
Kepala Bidang Pemasaran dan Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cianjur, Tita Rosilawati, S.Sos., M.I.P., yang turut mendampingi para tamu dari mancanegara itu, menegaskan, pihaknya terus mencari inovasi untuk mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya.
“Saya selalu mencari ide dan inovasi bagaimana pariwisata dan budaya kita bisa terlihat nyata dengan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai komunitas dan mitra dinas seperti Lokatmala ini. Pak Kadis juga setuju dengan kiprah kami dan tim hari ini,” ujarnya.
Tita mengatakan, dengan semakin eratnya kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas budaya, dan mitra internasional, kegiatan seperti CICAFest 2026 yang diinisiasi Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia diharapkan menjadi momentum besar bagi Cianjur untuk memperkenalkan kekayaan budayanya ke dunia.
“Kegiatan budaya seperti CICAFest 2026 dan Cianjur 1834 pada tahun ini juga agar bisa diproyeksikan menjadi sarana penggerak ekonomi kreatif serta pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Cianjur,” pungkasnya.***