CIANJURUPDATE.COM – Youth Communication Forum (YCF) Desa Limbangansari berinisiatif untuk mendirikan Posyandu Remaja (Posrem) sebagai upaya pencegahan pernikahan dini dan pergaulan berisiko.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan remaja desa, serta memperkuat solidaritas anggota YCF dalam memberdayakan generasi muda.
Andhita Azzahra (16), anggota tim media YCF, menjelaskan bahwa selama dua tahun terakhir, sosialisasi dilakukan bersama masyarakat desa.
“Kami telah mengadakan pertemuan dengan pihak desa, orang tua, dan remaja, serta diskusi tematik untuk pencegahan isu Power to Youth di media sosial, terutama Instagram,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tak Sengaja Unggah Foto Vulgar, Choi Hyun Wook Jadi Perbincangan Gara-Gara Pantulan Bear Brick
Pada 2024, YCF berencana menginisiasi program Posyandu Remaja (Posrem) untuk mencegah pernikahan dini dan pergaulan berisiko.
“Dulu posrem sudah pernah ada, tapi kegiatannya tidak berjalan baik. Kini, YCF mengajukan kembali program Posrem yang telah disetujui pihak desa setelah satu tahun persiapan,” tambahnya.
Posyandu Remaja merupakan wadah kesehatan yang ditujukan kepada remaja untuk memahami tantangan masa puber.
Program ini diharapkan membantu peningkatan kesehatan dan pemberdayaan anak-anak desa.
BACA JUGA: Ulang Tahun Anak Denise Chariesta Dirayakan Tanpa Ayah, Belum Ada Niat Dapat yang Baru
“Kami juga ingin menambah kegiatan peningkatan keterampilan, mengingat banyak anak desa yang putus sekolah namun tidak melanjutkan pendidikan ke PKBM,” jelas Andhita.
Ia berharap solidaritas anggota YCF terus meningkat agar program kerja terlaksana dengan baik.
“Harapannya, YCF tahun ini semakin solid, dan semoga awal tahun depan Posrem bisa dilaksanakan,” tutupnya.
YCF adalah forum anak-anak Desa Limbangansari yang dibentuk oleh Yayasan Sekretariat Masyarakat Anak (SEMAK).
BACA JUGA: Video Syur Maria Eva Kembali Viral Usai Yahya Zaini Jadi Ketua Bidang DPP Golkar
Forum ini telah berdiri selama dua tahun dengan fokus pada isu Power to Youth, termasuk Kekerasan Berbasis Gender, Perkawinan Anak, dan Pergaulan Berisiko.
Saat ini, sebanyak 30 remaja dari berbagai sekolah di Limbangansari aktif berupaya meningkatkan kapasitas keterampilan agar lebih berdaya.
Mereka juga gencar melakukan sosialisasi baik langsung maupun melalui media sosial terkait isu Power to Youth.