77 Tahun Indonesia Merdeka, Pelajar Cianjur Masih ke Sekolah Dengan Menerjang Sungai
![77 Tahun Indonesia Merdeka, Pelajar Cianjur Masih ke Sekolah Dengan Menerjang Sungai](/wp-content/uploads/2022/08/67E1BE46-C6E3-432F-A9FE-BEABB7147735-640x470.jpeg)
Dirinya pun berharap kepada pemerintah baik daerah, provinsi dan pusat agar bisa membangun kembali jembatan tersebut. Sehingga, para pelajar dan warga lainnya tidak kesulitan dalam bertransportasi.
“Karena kami dan warga lainya juga anak sekolah sangat membutuhkan jembatan gantung yang permanen,” ucap dia.
Kepala Desa Sukaluyu, Wahyu mengaku sudah beberapa kali mengajukan pembangunan jembatan gantung baru. Akan tetapi sampai sekarang belum pernah terealisasi.
“Warga kami sangat kesulitan karena tidak ada jembatan. Setiap harinya harus naik rakit ada juga yang nekad menyebrang turun ke sungai,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, anggaran yang diperlukan dalam pembangunan jembatan mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini membuat Anggaran Dana Desa (ADD) tidak akan mampu untuk membangun jembatan.
“Saat ini warga kami dan warga lainya juga sangat kesulitan, terutama dari segi ekonomi terhambat. Katena tidak adanya akses jembatan untuk menjual hasil bumi,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, H Atep Hermawan Permana mengaku akan mendorong pembangunan jembatan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu itu.
“Komisi D mendorong OPD terkait agar segera membangun jembatan tersebut,” singkat Atep.
![77 Tahun Indonesia Merdeka, Pelajar Cianjur Masih ke Sekolah Dengan Menerjang Sungai](/wp-content/uploads/2022/08/84F925B8-1D30-4B14-A94D-4C2D1C1F55A2.jpeg)
Kepala Dinas Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Cianjur, Cepi Rahmat, mengku telah mengajukan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang jembatan gantung yang rusak di Cianjur selatan.
Akan tetapi, ia belum memastikan jembatan gantung yang rusak di Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur masuk ke dalam pengajuan bantuan tersebut.