Berita

Kaum Gay jadi Penyumbang Terbesar HIV/AIDS di Cianjur, Dewan Desak Dinkes Lakukan Deteksi Dini

“Meski terpapar dari pasangan, tetap saja stigma HIV/AIDS adalah aib dan pendosa masih erat. Makanya perlu ada pendampingan maskimal dari semua pihak, agar ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) bisa tetap kuat dan mau berobat, terutama ibu hamil supaya anaknya bisa terlahir dengan tidak terpapar,” ujarnya.

Deden berharap Dinas Kesehatan bisa memasivkan testing HIV/AIDS terutama pada ibu hamil. Ia pun berharap testing bisa diperbanyak agar bisa terdeteksi sejak dini.

“Sehingga anak dari ibu hamil yang positif bisa diupayakan terhindar dari HIV/AIDS saat lahir dengan pengobatan yang terpantau,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya, mengatakan di tahun ini pihaknya menargetkan 40.749 orang untuk pemeriksaan HIV/AIDS dengan 40 ribu diantaranya ditargetkan pada ibu hamil.

Namun hingga pertengahan 2022, capaiannya baru di angka 25 persen. Ibu hamil pun baru tercapai 10.381 orang dari target 40.749 orang. Banyak kendala yang menghambat hal ini

“Kendalanya dari geografis, sehingga petugas kesulitan menjangkau warga yang rumahnya di pelosok. Selain itu ada kendala-kendala lainnya, tapi kami upayakan agar bisa terkejar targetnya,” pungkasnya.(afs)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button