Berita

Korban Tersengat Listrik Saat Pasang Tiang Internet Link Net di Cianjur Diabaikan Perusahaan

CIANJURUPDATE.COM – A (25), korban tersengat listrik saat bekerja untuk pemasangan jaringan instalasi internet Link Net di Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengaku diabaikan oleh pihak perusahaan.

A mengatakan, pada Jumat, 29 September 2023, ia bersama beberapa pekerja lainnya sedang memasang jaringan instalasi internet dari Provider Link Net.

Saat itu, ia tersengat listrik saat tiang yang dipasang menyentuh kabel jaringan listrik bertegangan tinggi.

Baca Juga: Warga Tersengat Listrik Saat Pasang Jaringan Internet Link Net, Perusahaan Diduga Abaikan SOP Kerja

“Awalnya saya tidak sadar, tapi setelah beberapa saat saya sadar dan langsung merasakan sakit di tubuh dan tangan saya, bahkan rekan saya menderita luka bakar” ujar A kepada Cianjur Today.

A kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pihak perusahaan berjanji akan menanggung biaya pengobatan A hingga sembuh.

Namun, kata A, janji tersebut tidak ditepati. Ia harus berobat jalan dengan menggunakan uang pinjaman dari tetangga karena tidak punya uang.

“Iya, awalnya kan berjanji akan mengobati kami sampai sembuh tapi nyatanya tidak, saya berobat jalan pakai uang minjem dulu ke tetangga karena tidak punya uang,” ujarnya.

A menjelaskan bahwa pihak perusahaan terkesan saling lempar saat dimintai pertanggung jawaban.

Ia bahkan mengaku tidak pernah lagi mendapat kabar dari pihak perusahaan.

“Bahkan yang terakhir, whatsapp dan telepon saya sama sekali tidak di respon,” ucapnya.

Sementara itu pelaksana pengawas pekerjaan Instalasi Rosyid saat di hubungi Cianjur Today menjelaskan bahwa dirinya sudah berusaha untuk mengajukan biaya tersebut ke perusahaan, akan tetapi belum ada respon.

“Sudah saya sampaikan ke pihak PT Danur sebagai mitra saya sebagai pelaksana, katanya akan di transfer untuk biaya pengobatan kemarin,” ucapnya.

Projek Manager PT Danur Van Jaya Bhakti menambahkan, bahwa pihaknya tidak merespon agar semua kordinasi satu pintu di pengawas pelaksana pekerjaan Rosyid.

“Bukannya tidak membalas pak, semua sudah dikoordinasikn biar satu pintu saja, sehingga infonya sama. Yang pasti sih kita tetap bertanggung jawab” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dua warga yang dikaryakan untuk pemasangan jaringan instalasi internet Link Net di Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tersengat listrik bertegangan tinggi, Jumat (29/9/2023).

Kedua warga tersebut, R (27) dan A (25), mengalami luka bakar di bagian tubuh dan sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.

Perusahaan Diduga Lalai

Menurut keterangan warga, perusahaan diduga lalai akibat tidak memberikan arahan atau pembekalan skil untuk melakukan instalasi tersebut.

“Tidak hanya itu saja, kami juga tidak diberikan alat pengamanan (safety) saat melakukan pekerjaan tersebut,” ungkap R.

Menurutnya, saat kecelakaan kerja tersebut berlangsung pengawas pekerjaan atau mandor juga tidak mendampinginya.

“Kami hanya berkoordinasi lewat whatsapp saja, jadi mandornya tidak ada. Hanya menjalankan intruksi yang diberikan saja,” kata dia.

Perusahaan Tidak Berkoordinasi dengan Pihak Desa

Kepala Desa Sukamanah, Indra Surya Pradana, mengatakan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan bahwa akan ada perusahaan yang akan memasang instalasi jaringan internet di wilayahnya.

“Tidak ada pemberitahuan, makanya saya kaget ketika mendengar informasi ada warga kami yang di karyakan untuk bekerja dan tersengat aliran listrik tegangan tinggi,” kata Indra.

Menurutnya, perusahaan yang mengkaryakan warga untuk bekerja harusnya mendampingi mereka dengan tenaga ahli profesional.

“Yang saya tahu instalasi seperti ini harus dilakukan oleh ahli, nah apabila akan mengkaryakan warga harusnya didampingi oleh pekerja yang profesional dan diawasi,” tegas Indra.

Pihak Perusahaan Akui Lalai

Pelaksana pekerjaan RD yang mengaku perusahan mitra subkontrak dari proyek pemasangan jaringan Internet Link Net dibawah PT ZTE Indonesia, PT Beaut Technology Corp, dan PT Danur, mengakui kelalaian nya, karena tidak menjalankan SOP yang sesuai.

“Iya, kami mengaku lalai dan akan bertanggung jawab mengobati korban sampai sembuh, PT Danur sudah mengarahkan sesuai SOP namun kami sebagai pelaksana yang memang lalai, tidak memberikan pendampingan kepada pekerja lokal” kata dia.***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button