Menepis Kerentanan Ekonomi, Seniman Muda Cianjur Manfaatkan Ruang Digital
![Menepis Kerentanan Ekonomi, Seniman Muda Cianjur Berjuang di Ruang Digital](/wp-content/uploads/2022/06/16EEAA8D-4E6C-41F2-9242-CA22F81FA44D-780x470.jpeg)
Baca Juga: GWC-ACT Gandeng Pemkab Cianjur Hadirkan Program Penguatan Ekonomi Masyarakat
Meskipun ia memilih berkarir di Jakarta, menurutnya, seniman digital seperti illustrator dan desain grafis di Cianjur bisa potensial. Terlebih dengan kemudahan internet.
Bahkan, ia menyebut, illustrator bisa mendapatkan kesejahteraan dan lepas dari kerentanan ekonomi. Terlebih, dengan platform digital. Sebagai desainer grafis dan Illustrator di Jakarta, Fauzi bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp3 juta dalam sebulan.
“Sangat berpeluang, karena illustrator pada zaman sekarang tidak harus selalu menempel pada media cetak untuk dapat penghasilan. Melainkan bisa lebih dari itu dengan banyaknya platform digital yang menyediakan jasa freelance baik lokal maupun internasional,” jelas Fauzi.
Akan tetapi, ia menilai, apresiasi seni masyarakat Kabupaten Cianjur masih kurang. Tidak hanya itu, ia merasa tidak memiliki ruang ekspresi yang cukup sebagai seniman.
“Yang saya ketahui bahwa apresiasi seni di Cianjur masih belum cukup diberikan ruang untuk para seniman berekspresi. Contoh, kurangnya ajang pameran yang diselenggarakan oleh Pemda,” kata dia.
Berbeda dengan DKI Jakarta, kata Fauzi, yang menjadi pusat ekonomi. Banyak gelaran seni yang bisa menjadi ruang ekspresi seniman di Indonesia.
“Di daerah pusat ekonomi dan budaya seperti Jakarta pagelaran seniman di museum sering sekali diadakan. Bahkan, tidak sedikit yang melibatkan peserta dari luar Jakarta untuk ikut memeriahkan event tersebut,” jelas dia.
Di Cianjur, kata dia, umumnya para seniman digital seperti illustrator hanya berkarya di rumah masing-masing. Namun, sangat minim pagelaran yang mewadahi seniman.