Menyingkap Keterlibatan Mahluk Gaib di Jalur Tengkorak Cianjur
Seperti setan pada umumnya, banaspati hanya bisa dilihat oleh sebagian orang. Sama seperti tangisan perempuan, hanya segelintir orang yang mendengar suara itu.
“Hanya sesepuh atau orang tua dan tokoh yang diperlihatkan atau mendapat pendengaran suara dari makhluk gaib itu,” kata dia.
Doa bersama kerap dilakukan warga sekitar untuk menjauhkan para pengendara dari maut. Ritual khusus seperti berdoa sambil menyiramkan air ke jalur tersebut sempat dilakukan.
“Sampai sekarang alhamdulillah tidak ada kecelakaan yang parah lagi di jalur ini. Apalagi yang memakan banyak korban jiwa,” tutur dia.
Kurangnya Jalur Penyelamat Jadi Faktor Lain
Pernyataan berbeda muncul dari sebagian masyarakat sekitar. Bukan ritual yang membuat kecelakaan berkurang, tetapi adanya jalur penyelamat yang dibangun oleh pemerintah.
Padahal, kecelakaan di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di Desa Songgom sampai perbatasan Desa Gekbrong terjadi hampir setiap akhir pekan terjadi. Mulai dari kecelakaan tunggal sampai beruntun.
“Sebagian besar menimpa pengendara baik roda dua dan empat atau truk besar yang mengalami rem blong,” ujar tokoh pemuda lainnya, Eka Pratama.
Sejak adanya jalur penyelamatan, angka kecelakaan berkurang. Sebab, kendaraan besar yang mengalami rem blong langsung meluncur ke jalur evakuasi. Meskipun begitu, hingga kini ternyata jalur itu tetap memakan korban jiwa.
Maka dari itu, untuk mengurangi korban kecelakaan, warga lokal meminta pemerintah untuk menambah jalur penyelamat. Jalan panjang yang menurun tajam terkadang membuat pengendara terlena dan kaget ketika rem tidak berfungsi.