Menyingkap Keterlibatan Mahluk Gaib di Jalur Tengkorak Cianjur

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dalam sepekan, jalur tengkorak Sukabumi – Cianjur, Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur sudah merenggut banyak nyawa. Setidaknya, ada enam orang tewas dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut tepung terigu beberapa waktu lalu.

Dalam sepekan terakhir, sudah ada empat kecelakaan terjadi di jalur tersebut. beberapa dikarenakan adanya tumpahan oli, sementara sebagian lainnya diduga karena rem blong dan kesalahan manusia.

Tetapi di masyarakat, terdapat mitos lain yang tidak hanya dipercaya sebagai musabab banyaknya kecelakaan di jalur itu. Tetapi, juga menjadi salah satu pesan yang berhasil membuat bulu kuduk merinding.

Keterlibatan mahluk gaib dalam berbagai kecelakaan di jalan Sukabumi – Cianjur, Bangbayang, Gekbrong menjadi cerita yang masih bisa jadi perbincangan di warung kopi. Meskipun saat ini masih di era digital, tetapi kepercayaan tentang adanya mahluk gaib di jalur itu masih banyak dipercaya.

Menurut masyarakat sekitar, di jalur itu selalu terlihat ada bola api atau banaspati. Tidak hanya itu, mereka pun kerap mendengar suara jeritan sampai tangisan perempuan yang entah di mana keberadaannya.

Konon, banaspati serta suara tangisan itu selalu terdengar sehari sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas. Munculnya banaspati, dipercaya menjadi penanda akan ada kecelakaan besar yang memakan korban jiwa yang banyak. Berbeda dengan suara tangisan yang konon jadi pesan akan terjadi kecelakaan kecil.

“Munculnya kadang sehari sebelum atau malam sebelum ada kecelakaan,” ucap warga sekitar bernama Didin (40) belum lama ini.

Seperti setan pada umumnya, banaspati hanya bisa dilihat oleh sebagian orang. Sama seperti tangisan perempuan, hanya segelintir orang yang mendengar suara itu.

“Hanya sesepuh atau orang tua dan tokoh yang diperlihatkan atau mendapat pendengaran suara dari makhluk gaib itu,” kata dia.

Doa bersama kerap dilakukan warga sekitar untuk menjauhkan para pengendara dari maut. Ritual khusus seperti berdoa sambil menyiramkan air ke jalur tersebut sempat dilakukan.

“Sampai sekarang alhamdulillah tidak ada kecelakaan yang parah lagi di jalur ini. Apalagi yang memakan banyak korban jiwa,” tutur dia.

Kurangnya Jalur Penyelamat Jadi Faktor Lain

EVAKUASI: Proses evakuasi sopir truk kecelakaan beruntun di Bangbayang berlangsung selama empat jam. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

Pernyataan berbeda muncul dari sebagian masyarakat sekitar. Bukan ritual yang membuat kecelakaan berkurang, tetapi adanya jalur penyelamat yang dibangun oleh pemerintah.

Padahal, kecelakaan di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di Desa Songgom sampai perbatasan Desa Gekbrong terjadi hampir setiap akhir pekan terjadi. Mulai dari kecelakaan tunggal sampai beruntun.

“Sebagian besar menimpa pengendara baik roda dua dan empat atau truk besar yang mengalami rem blong,” ujar tokoh pemuda lainnya, Eka Pratama.

Sejak adanya jalur penyelamatan, angka kecelakaan berkurang. Sebab, kendaraan besar yang mengalami rem blong langsung meluncur ke jalur evakuasi. Meskipun begitu, hingga kini ternyata jalur itu tetap memakan korban jiwa.

Maka dari itu, untuk mengurangi korban kecelakaan, warga lokal meminta pemerintah untuk menambah jalur penyelamat. Jalan panjang yang menurun tajam terkadang membuat pengendara terlena dan kaget ketika rem tidak berfungsi.

“Sehingga jalur penyelamatan menjadi solusi atas kecelakaan yang kerap terjadi,” ungkap dia.

Hal itu pun diamini oleh kepolisian. Penambahan jalur evakuasi sangat perlu dilakukan. “Masih ada beberapa titik rawan kecelakaan karena kontur jalan menurun tajam dan panjang,” kata Kapolsek Warungkondang, AKP Gito.

Sepanjang tahun, banyak truk besar yang mengalami rem blong. Tetapi, mereka bisa memaksimalkan jalur evakuasi di kawasan Bangbayang agar angka kecelakaan bisa ditekan.

Akan tetapi, banyak kecelakaan tunggal terjadi setelah melewati jalur evakuasi. Maka dari itu, penambahan jalur penyelamatan perlu dilakukan di titik lain di jalur yang serupa.

Di jalur itu pun truk pernah menghantam beberapa kendaraan kemudian berhenti usai menghantam tembok balai desa. Ternyata jalur evakuasi di Bangbayang sudah cukup efektif mencegah Banaspati dan suara perempuan misterius berulah kecelakaan terjadi.(afs)

https://www.cianjurupdate.com/wp-content/uploads/2022/08/cianjurtoday-19082022-0003.mp4

Baca Juga:

Exit mobile version