Pertanian Cianjur: Selalu Dibanggakan, Minim Pembangunan
Oleh: Afsal Muhammad (Redaktur Cianjur Update)
![Pertanian Cianjur: Selalu Dibanggakan, Minim Pembangunan](/wp-content/uploads/2022/10/IMG-20210927-WA0013-1-780x470.webp)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kabupaten Cianjur adalah daerah dengan sektor pertanian yang sangat menjanjikan, di wilayah selatan, utara, dan timur merupakan tempat di mana pertanian bisa tumbuh dan menciptakan perputaran ekonomi bagi masyarakatnya. Tetapi, pertanian di Cianjur masih menemui banyak masalah yang tidak pernah kunjung selesai.
Permasalahan yang sering ditemui oleh para petani di Cianjur adalah soal pupuk subsidi yang sulit didapat dengan sistem yang rumit, hingga regenerasi yang minim dan mengancam keberlangsungan pembangunan pertanian di Kota Santri. Meskipun program petani milenial sudah digencarkan, tetapi regenerasi itu masih belum tampak terasa.
Bupati Cianjur Herman Suherman sempat meminta para petani untuk membiasakan diri menggunakan pupuk organik. Alasannya, pupuk organik mampu membuat kualitas hasil panen tetap berkualitas dan menjaga kelestarian alam, seperti dilansir Antara.
Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik dengan kebutuhan pupuk organik di Cianjur tahun 2022 yang masih belum terpenuhi dengan baik. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur mencatat rincian sebagai berikut:
Pupuk urea sebanyak 76.165 ton, SP-36 sebanyak 14.773 ton, ZA sebanyak 29.213 ton, NPK sebanyak 141.277 ton, organik granul sebanyak 4.012 ton, dan organik cair sebanyak 39.040 liter.
Padahal, menurut Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 521.34/Kep.844-Rek/2022, untuk pupuk urea alokasinya sebanyak 45.567 ton, SP-36 sebanyak 13.062 ton, ZA sebanyak 19.785 ton, NPK sebanyak 24.014 ton, organik granul sebanyak 3.049 ton, dan organik cair sebanyak 6.618 liter.