Pertanian Cianjur: Selalu Dibanggakan, Minim Pembangunan
Oleh: Afsal Muhammad (Redaktur Cianjur Update)

- Penyuluhan Pertanian hendaknya diselenggarakan menurut keadaan yang senyatanya di lapangan.
- Penyuluhan pertanian seharusnya ditujukan untuk kepentingan dan kebutuhan sasaran yang dituju
- Penyuluhan pertanian ditujukan kepada para petani dan seluruh anggota keluarganya.
- Penyuluh pertanian adalah pendidikan untuk demokrasi.
- Harus ada kerjasama yang erat antara penyuluh, peneliti, peserta, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait.
- Rencana kerja penyuluhan pertanian sebaiknya disusun secara bersama.
- Penyuluhan pertanian bersifat luwes dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan.
Jika penyuluhan dalam program petani milenial bisa memenuhi prinsip tersebut, tentu kita akan menemukan ada generasi milenial yang pergi ke ladang dan menanam padi. Kita pun akan menemukan anak muda yang mau berproses dengan cocok tanam buah dan sayur sebagai profesi utamanya.
Kita melihat ada banyak anak muda inspiratif dengan proyek pertanian mereka, namun berapa banyak? Cianjur selatan sebagai salah satu pusat pertanian besar di Kabupaten Cianjur hanya diisi oleh kaum boomer yang sudah menua dan perlu regenerasi. Sementara, anak-anak mereka tumbuh di perkotaan dan ingin bekerja dengan seragam agar bisa mendapatkan uang dengan waktu singkat tanpa proses panjang.
Pengembangan SDM di bidang pertanian perlu digencarkan oleh Pemkab Cianjur. Salah satunya caranya adalah membuat beasiswa untuk anak muda berprestasi di bidang pertanian untuk melanjutkan studinya, hingga ketika mereka lulus, maka harus pulang dan ikut andil membangun Cianjur.
SDM yang tepat dapat menghasilkan hasil yang sesuai dengan capaian. Selain SDM, Pemkab Cianjur harus memperbaiki ekosistem pertanian yang masih dalam lingkaran kecil, perkampungan di Cianjur selatan memiliki potensi pertanian, namun masih dominan dengan perputaran ekonomi skala kecil.
Padahal, Pemkab Cianjur bisa menyediakan akses yang lebih luas, tidak hanya jalan bagus, tetapi sebuah inovasi agar hasil pertanian bisa dinikmati dan berputar di seluruh Kabupaten Cianjur. Investasi lokal ini bisa berkembang menjadi cahaya baru bagi perekonomian Cianjur dalam menyambut 2023, bukan 2024. Jika para stakeholder hanya fokus pada 2024, bisa dipastikan bahwa pembangunan ekonomi dan pembangunan pertanian, hanya sebatas omong kosong yang nyaring bunyinya, janji kosong yang tak ada hasilnya.