PMK Tidak Menyulutkan Semangat Warga Cianjur Untuk Kurban
KLIK CIANJUR, Cianjur – Warga Kabupaten Cianjur tetap semangat untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha, meskipun penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah merebak.
Wakil Ketua Panitia Kurban Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Cianjur Cep Hernawan mengaku khawatir ketika Pemkab Cianjur mengumumkan ada 50 ekor sapi mati karena PMK.
“Tapi itu tidak menyulutkan niat untuk ibadah, tetap mencari sapi yang sehat,” kata dia kepada Cianjur Update, Jumat (8/7/2022).
Okeh karena itu, pihaknya bersama para mudhohi (orang yang berkurban) membeli sapi sejak bulan Ramadhan. Tidak hanya itu, kandang dari peternak pun dibuat lebih aman dan diluar kebiasaan.
“Kandang menggunakan penutup agar tidak ada wabahyang masuk,” ungkap dia.
Tidak hanya itu, pakan sapi pun diperhatikan lebih ekstra untuk menjaga kesehatan hewan kurban. Sehingga, Cep pun menyebut, PMK tidak berpengaruh terhadap minat masuarakat untuk berkurban.
“Sapi pun dipastikan sehat setelah dicek oleh Dinas Peternakan, terakhir dicek itu bulan Juni lalu,” jelas dia.
Dikarenakan sapi kurban yang dikelola olej panitia dirawat di kandang yang terisolasi, secara kasat mata pun bisa dinyatakan sehat. Panitia membeli sapi kurban di salah satu peternakan di Kecamatan Sukaresmi.
“Karena PMK adalah penyakit yang bisa dilihat dengan kasat mata, dan sudah dikontrol kesehatan hewan walaupun tanpa sertifikat,” jelas dia.
Cep mengungkapkan, total hewan kurban di Kampung Wargaluyu Desa Nagrak Cianjur ada tujuh ekor sapi dan tiga kambing. Sebanyak empat ekor sapi dikelola panitia kurban, sisanya oleh warga secara pribadi.