Mau Gelar Resepsi Nikahan di Cianjur? Bupati: Harus Ada Izin Dulu

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Warganet Cianjur menyangkan terbitnya Surat Edaran (SE) Bupati bernomor 003/3780/KESRA yang salah satu isinya mengenai penundaan resepsi nikahan. Edaran tersebut terbit setelah munculnya klaster Covid-19 hajatan di Kecamatan Cibinong, Cianjur.
Warganet Cianjur yang mengetahui kabar tersebut melalui instagram Cianjur Update pun langsung mengutarakan keluh-kesahnya di kolom komentar. Beberapa di antarnya merupakan warga yang hendak menghelat acara pernikahan.
“Solusi buat yg udh DP gimana? Piraku di lapurken mah. Hawatos k nu rek nikah hoyong hajat teh belaan riripuhan hela ngala artosna,” tulis akun @ne*nka*ia.
“Moal hajat raramean ahh bsi di bubarkeun nyaah duit,” tulis akun @amndtia*ur.
“Knpa harus skrng smntra yg nikah kmrin” ga pada dilarang juga trus gunanya skrng dilarang apa toh sma aja!! Klo gini caranya mending biar adil se kota cianjur di tutup aja biar kaya kota mati klo pgn bner” aman dri corona terimakasi!!!!!” tulis akun @wiyu24
Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Cianjur H Herman Suherman menegaskan, SE itu diterbitkan karena adanya klaster Covid-19 hajatan di Kecamatan Cibinong dan Pagelaran.
“Tentunya kita khawatir agar klaster wedding muncul lagi makanya saya terbitkan SE agar dibatasi,” ucap dia kepada Cianjur Update, Jumat (11/6/2021).
Herman mengatakan, pembatasan dalam acara hajatan itu dalam hal jumlah undangan yang hanya bisa 50 persen dari kapasitas tempat. Termasuk penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Dan juga yang mau melaksanakan resepsi pernikahan mesti izin sampaikan ke pemerintah setempat bahwa akan menikahkan dengan jumlah pengunjung sekian dan keterangan lain,” ujar Herman.